Gojek Bakal Rambah Cloud Kitchen, Grab Perluas GrabKitchen ke Bali

Desy Setyowati
17 Oktober 2019, 17:40
Bersaing dengan Gojek, Grab bangun GrabKitchen di Bali
Katadata/Michael Reily
Ilustrasi, Managing Director Grab Indonesia Mediko Azwar (kiri) dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mencoba layanan pesan-antar GrabFood di Epicentrum, Jakarta, Jumat (29/3). Bersaing dengan Gojek, Grab bangun GrabKitchen di Bali.

Decacorn asal Singapura, Grab membangun layanan GrabKitchen di Bali. Pesaingnya yakni Gojek juga bakal masuk ke bisnis restoran berbasis komputasi awan yang disebut cloud kitchen ini.

GrabKitchen ke-20 milik Grab ini dibangun di Renon, Bali. “GrabKitchen merupakan solusi baru yang akan mendorong bisnis mitra penjual untuk berkembang dan tumbuh, sekaligus memberikan pelanggan pilihan santapan yang lebih beragam,” kata Head of Marketing GrabFood Grab Indonesia Hadi Surya Koe dalam siaran pers, Kamis (17/10).

Ia menjelaskan, GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan di wilayah tertentu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dari sisi waktu pengantaran dan mendorong pertumbuhan bisnis mitra.

Hadi mengklaim, konsep cloud kitchen dapat membantu mitra penjual menekan biaya operasional. Sebab, mitra tidak perlu mengeluarkan investasi besar untuk menyewa tempat. Di satu sisi, layanan ini membantu penjual untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

(Baca: Potensinya Besar, Gojek dan Grab Akan Bersaing di Bisnis Cloud Kitchen)

Setidaknya GrabKitchen menawarkan empat keuntungan. Pertama,  mengurangi waktu tunggu pelanggan dengan rata-rata pengantaran 25 menit. Kedua, bebas biaya sewa kios.  Ketiga, pelanggan bisa memesan beragam menu dengan sekali pesanan GrabFood. Terakhir, meningkatkan penghasilan mitra pengemudi hingga 40%.

Grab menargetkan bisa membangun 50 GrabKitchen di Indonesia hingga akhir tahun ini. “Kami bekerja sama dengan mitra penjual terbaik untuk menyajikan ragam hidangan favorit di Bali dan menghadirkan GrabKitchen di lokasi yang strategis,” kata dia.

Akan tetapi, Grab juga mengandalkan teknologi dan analisis datanya dalam menentukan mitra penjual mana saja yang bisa hadir di GrabKitchen. Hal ini mengacu pada permintaan konsumen di wilayah tersebut.

(Baca: Google: Potensi Pasar yang Diperebutkan Gojek dan Grab Rp 83,8 Triliun)

Di Bali, Grab menghadirkan lima mitra penjual yakni Kopi nAu, Geprek Bensu, Nasi Padang Sepuluh Ribuan, Ayam Geprek Coobek, dan Ayam Geprek Bu Deasy. “Jangkauan bisnis yang luas dan besarnya basis konsumen yang dimiliki Grab meyakinkan kami akan potensi pertumbuhan GrabKitchen,” kata Pemilik Ayam Geprek Coobek Ida Ayu Intan Thriani.

Pesaing Grab, yakni Gojek juga berencana merambah pasar cloud kitchen. Hanya, Gojek belum merinci lokasi cloud kitchen yang bakal diluncurkan. “Layanan ini adalah konsep untuk mengatasi pain point (persoalan mitra pengemudi), supaya lokasinya menjadi lebih dekat,” kata Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo.

(Baca: Perkuat GrabFood, 50 GrabKitchen Akan Dibuka hingga Akhir Tahun)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...