Agung Firman Sampurna, Birokrat Tulen di Kursi Ketua BPK

Hari Widowati
22 Oktober 2019, 09:30
profil ketua bpk, agung firman sampurna, ketua bpk agung firman sampurna, profil agung firman sampurna
TWITTER @bpk_ri
Agung Firman Sampurna ditetapkan menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2024. Agung menggantikan Moermahadi Soerja Djanegara yang habis masa jabatannya.

Agung Firman Sampurna terpilih menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2024 menggantikan Moermahadi Soerja Djanegara yang habis masa jabatannya. Hal itu diputuskan dalam Sidang Anggota BPK pada Senin (21/10).

Agung Firman sebelumnya menjabat sebagai anggota BPK I sejak 2014. Agung adalah putra daerah dari Palembang, Sumatera Selatan. Ia lahir di Madiun, 19 November 1971. Ayahnya adalah politisi senior dari Partai Golkar, Kahar Muzakir.

Agung menuntaskan pendidikan dasar hingga perguruan tinggi di Palembang. Ia meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Sriwijaya pada 1996. Ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang pascasarjana Program Studi Administrasi dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 1998.

(Baca: Agung Firman Sampurna Terpilih Jadi Ketua BPK)

Meniti Karier sebagai Birokrat

Agung memulai kariernya sebagai staf bagian organisasi dan tata laksana Sekretariat Wilayah Daerah (Setwilda) Tingkat II Kabupaten Musi Banyuasin pada 1998-1999. Kinerjanya yang bagus membuatnya dipromosikan menjadi Pelaksana Harian Kepala Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten Musi Banyuasin. Kemudian, ia menjadi staf Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin.

Karier Agung terus melesat. Ia menduduki jabatan Kepala Sub Bagian Program Sekretariat KPUD Sumatera Selatan pada 2004-2005. Tak lama kemudian, ia ditarik menjadi pegawai fungsional umum pada Pusat Kajian Sumber Daya Aparatur Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2007-2011. Sejak 2011, ia ditugaskan sebagai fungsional umum di Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN.

Semasa bertugas di LAN, Agung melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3 di Program Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia. Disertasi berjudul "Skenario Kebijakan Desentralisasi Fiskal Indonesia Masa Depan" berhasil membuatnya meraih gelar doktor bidang administrasi dan kebijakan publik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...