Ini Tantangan Nadiem Sebagai Mendikbud di Era Digital

Desy Setyowati
24 Oktober 2019, 10:09
Ada beberapa tantangan yang bakal dihadapi Nadiem sebagai Mendikbud di era digital.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim. Mantan CEO Go-Jek ini mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta (21/10/2019). Ada beberapa tantangan yang bakal dihadapi Nadiem sebagai Mendikbud di era digital.

Nadiem Makarim resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet Indonesia Maju. Ketua Asosiasi E-commerce (idEA) Ignatius Untung mengatakan, ada beberapa tantangan yang mesti diatasi Pendiri Gojek tersebut dalam mengembangkan pendidikan di era digital.

Dengan latar belakang  pendiri sekaligus CEO startup, Ignatius berharap Nadiem mampu mengubah cara mengajar di Tanah Air. Karena itu, menurutnya wawasan guru maupun dosen perlu diperluas, terutama terkait ekonomi digital.

Advertisement

"Kalau wawasan guru tidak ke sana (ekonomi digital) dan tidak cukup luas, mau mengajarkan tentang apa? Bilangnya, 'dari dulu kurikulumnya seperri ini' tetapi tidak dilihat lagi (perkembangannya). Belajarnya tidak berorientasi pada hasil," kata dia kepada Katadata.co.id, kemarin (23/10).

Bila wawasan pengajarnya terkait ekonomi digital sudah luas dan relatif baik, ia berharap para pelajar memiliki konteks yang tepat terkait industri di mana mereka akan bekerja nantinya. Selain itu, mereka diharapkan sudah tahu dan bercita-cita mau bekerja di mana sejak sedini mungkin

(Baca: Dipilih Jokowi Jadi Mendikbud, Nadiem: Saya Lebih Mengerti Masa Depan)

Sejauh ini, ia melihat bahwa para pelajar hanya memahami cara kerja pekerjaan umum seperti dokter, polisi, guru, dan lainnya. Padahal, industri kian berkembang ke arah digital. Alhasil, muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dibutuhkan oleh industri ke depan.

Ia mencontohkan, banyak para pelajar atau mahasiswa yang belum paham cara kerja analis big data. "Kalau tidak tahu (cara kerjanya), bagaimana mereka mau ke bidang itu. Jadi kalau pun kerja, terpaksa. Lama kelamaan bisa saja suka, tetapi lebih bagus suka dulu baru dapat pekerjaan," kata dia.

Secara keseluruhan, menurutnya tantangan Nadiem ke depan sebagai Mendikbud adalah memperluas wawasan para pengajarnya. Lalu, membangun konteks yang tepat dan luas terkait ekonomi digital di kalangan pelajar. Dengan begitu, para pelajar diharapkan lebih kritis ketimbang berfokus menghafal.

"Seharusnya paling lambat Sekolah Menengah Pertama (SMP) akhir atau Sekolah Menengah Atas (SMA) awal (sudah diajarkan bisnis dan ekonomi digital), supaya mereka punya konteks. Cita-cita juga dibangun dari awal," kata dia.

(Baca: Pemerintah Siapkan Dana Pengembangan Keahlian Buat Genjot Kualitas SDM)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement