Dunlop Aircraft Tyres, Calon Investor Pabrik Ban Pesawat di Indonesia

Hari Widowati
7 November 2019, 14:53
Dunlop Aircraft Tyres, profil Dunlop Aircraft Tyres, pabrik ban pesawat, investasi pabrik ban pesawat, berita terkini hari ini
123RF.com/FRANK PETERS
Ilustrasi ban pesawat. Dunlop Aircraft Tyres, produsen ban pesawat asal Inggris, berencana membangun pabrik vulkanisir ban pesawat di Indonesia.

Dunlop Aircraft Tyres UK akan membangun pabrik ban pesawat di Indonesia. Pabrik senilai Rp 1 triliun itu diperkirakan membutuhkan waktu 18 bulan dalam pembangunannya.

Rencana investasi itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. “Dunlop mau investasi di Indonesia untuk membangun fasilitas ban vulkanisir khusus untuk pesawat pada tahap awal. Komponen pesawat itu sangat delicate dan Dunlop memiliki kapabilitas untuk ini,” kata Agus, di Jakarta, Rabu (6/11).

Advertisement

Dunlop merupakan salah satu pemain besar di industri ban pesawat global. Perusahaan yang berkantor pusat di Birmingham, Inggris ini bersaing dengan Goodyear (Amerika Serikat), Michellin (Prancis), dan Bridgestone (Jepang) di pasar ban pesawat.

Sejarah perusahaan ini dimulai pada 1910. Cikal bakal kelahiran produsen ban ini bermula dari John Boyd Dunlop, seorang penemu dan dokter bedah hewan asal Skotlandia, yang menemukan ban karet yang bisa diisi dengan angin pada 1887. Pada saat itu, ban yang lazim digunakan untuk sepeda adalah ban yang terbuat dari kayu atau ban yang terbuat dari karet solid (tidak berongga).

Dunlop memasang ban karet buatannya di sepeda roda tiga milik anak laki-lakinya. Ternyata, sepeda itu bisa melaju lebih baik. Hasil penemuannya ini kemudian digunakan oleh seorang pebalap sepeda, Willie Hume, yang kemudian memenangkan sejumlah balapan di Inggris dan Irlandia. Ketua Asosiasi Pebalap Sepeda Irlandia, Harvey Du Cros, tertarik dengan penemuan tersebut. Cros mengajak Dunlop bekerja sama untuk menjual ban karet itu secara komersial.

(Baca: Produsen Ban Dunlop Bangun Pabrik Ban Pesawat Rp 1 T di Indonesia)

Dunlop mendapatkan hak paten atas ban karet buatannya pada 1888. Namun, dua tahun kemudian hak paten tersebut dinyatakan tak berlaku. Pasalnya, seorang penemu Skotlandia lainnya, Robert William Stonehaven telah mendapatkan hak paten untuk ban karet yang bisa diisi udara di Prancis dan AS, masing-masing pada 1846 dan 1847.

Dunlop dan Du Cross akhirnya mendirikan perusahaan bernama Pneumatic Tyre and Booth's Cycle Agency untuk menjual produk ban karetnya. Dunlop pensiun pada 1895. Setahun kemudian, Du Cross menjual perusahaannya kepada investor Inggris, Terah Hooley, senilai 3 juta poundsterling. Hooley kemudian menjual seluruh saham perusahaan tersebut ke publik seharga 5 juta poundsterling.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement