Imbas Perang Dagang, Harga Minyak Indonesia Oktober Turun Jadi US$ 59

Image title
7 November 2019, 08:22
harga minyak, perang dagang
KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak. Harga minyak Indonesia pada Oktober 2019 melemah karena tekanan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Oktober 2019 turun karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. ICP pada bulan lalu pun hanya mencapai US$ 59,82 per barel, turun sebesar US$ 1,02 dari ICP pada September senilai US$ 60,84 per barel.

Sedangkan ICP SLC pada Oktober turun sebesar US$ 1,08 per barel dari US$ 61,06 per barel menjadi US$ 59,98 per barel. Ini lantaran pesimisme pasar akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS-Tiongkok.

Harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Oktober 2019 juga turut melemah dibandingkan September 2019. Penurunan harga minyak karena pasar yakin ada jaminan pasokan minyak mentah global (security of supply) seiring meningkatnya stok minyak mentah komersial negara-negara OECD.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) periode Oktober 2019, stok minyak mentah mencapai rekor lebih dari 3 juta barel serta tambahan stok dari negara-negara anggota IEA sebesar 1,6 juta barel yang setiap saat dapat dilepas ke pasar.

"Asumsi pasar bahwa permintaan minyak mentah global akan tetap melemah seiring memburuknya pertumbuhan ekonomi global juga menyebabkan penurunan harga minyak Oktober," ujar Tim Harga Minyak Indonesia seperti dikutip dari www.migas.esdm.go.id pada Kamis (7/11).

(Baca: Stok Kilang AS Bertambah, Harga Minyak Kembali Melemah)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...