Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Terancam Buntu, Harga Minyak Anjlok
Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada perdagangan Selasa (19/11) WIB. Pelemahan dipicu oleh kegelisahan pasar atas pesimisme perundingan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, harga minyak jenis Brent turun 14 sen menjadi US$ 62,30 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 14 sen menjadi US$ 56,91 per barel.
Sumber Pemerintah Tiongkok menyebutkan adanya kekhawatiran di Beijing tentang prospek perundingan perdagangan dengan AS. Pejabat Tiongkok juga terganggu oleh komentar Presiden AS Donald Trump yang menyebut tidak ada kesepakatan untuk menghapus tarif.
"Kami mendapat laporan semalam bahwa suasana di Beijing pesimistis," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets Sydney Michael McCarthy dilansir dari Reuters, Selasa (19/11).
(Baca: AS-Tiongkok Siap Berunding, Harga Minyak Awal Pekan Terkerek Naik)
Perang dagang yang berlangsung lama telah membuat dua negara ekonomi terbesar dunia itu memberlakukan aksi saling balas tarif satu sama lain. Hal ini telah memukul prospek pertumbuhan ekonomi global sekaligus permintaan minyak di masa yang akan datang.
Selain itu, harga juga tertekan stok minyak mentah AS yang diproyeksikan naik hingga pekan keempat November. Analis pasar OANDA. New York yakni Edward Moya mengatakan harga kemungkinan akan kembali membaik jika organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) memangkas produksi.
“WTI bisa bertahan dan naik ke angka US$ 60 per barel," kata Edward Moya.
(Baca: Harga Minyak Naik Ditopang Harapan Pemangkasan Produksi OPEC)