Indonesia Baru Wacana Mobil Terbang, Lima Negara Sudah Mulai Risetnya

Hari Widowati
29 November 2019, 08:49
mobil terbang, Indonesia ingin membuat mobil terbang, spesifikasi mobil terbang, Airbus, NEC Corporation, Boeing, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Prancis, Malaysia, drone
123RF.com/Pavel Chagochkin
Ilustrasi mobil terbang. Indonesia ingin mengembangkan mobil terbang sebagai kendaraan di masa depan.

Indonesia ingin mengembangkan prototipe mobil terbang yang dinilai cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Mobil terbang juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.

"Bukan lagi di darat karena bagi Indonesia yang model terbang itu bisa jadi prototipe. Indonesia adalah negara kepulauan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Kompas CEO 100 Forum 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

Ia berharap pengembangan mobil terbang otonom ini bisa dilakukan sejalan dengan masuknya investasi berbagai perusahaan otomotif global. Salah satunya adalah Hyundai Motor Company yang mengumumkan komitmen investasi di Indonesia senilai US$ 1,55 miliar atau Rp 21,8 triliun.

Riset mengenai mobil terbang sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa negara. Berikut ini lima negara yang berinvestasi untuk mengembangkan mobil terbang.

1. Jepang

Negara matahari terbit ini berhasil melakukan uji prototipe mobil terbang pada Senin (5/8), di Chiba. Mobil terbang buatan NEC Corporation ini berhasil melayang selama satu menit dengan ketinggian tiga meter.

Menurut penjelasan pejabat NEC kepada Reuters, mobil yang lebih mirip drone dengan empat baling-baling itu dirancang untuk terbang tanpa awak. Untuk spesifikasinya, mobil ini memiliki berat sekitar 150 kilogram dan panjang 3,9 meter. Para insinyur NEC menghabiskan waktu satu tahun untuk menciptakan mobil ini.

Perusahaan penerbangan besar dunia seperti Boeing dan Airbus pun tertarik dan siap bekerja sama dengan pemerintah Jepang untuk proyek ini. Maskapai penerbangan lokal, seperti All Nippon Airways dan Japan Airlines pun tertarik ikut serta dalam pengembangan mobil terbang ini.

Pemerintah Jepang menargetkan mobil terbang dapat digunakan publik untuk mengirim barang pada 2023. Mobil ini juga diharapkan dapat dikendarai untuk jarak dekat pada 2030.

(Baca: Gandeng Investor, RI Ingin Kembangkan Mobil Terbang)

2. Prancis

Dalam rangka persiapan Olimpiade Paris 2024, pemerintah Prancis menggandeng tiga perusahaan untuk mendesain sebuah mobil terbang. Ketiga perusahaan besar ini adalah Airbus, Aeroports de Paris, dan Otoritas Transportasi Paris.

Mobil terbang tersebut akan digunakan sebagai transportasi massal peserta Olimpiade dari Bandara Charles de Gaulle ke pusat kota Paris. Moda transportasi ini akan mempersingkat waktu tempuh dari bandara ke kota yang biasanya memakan waktu satu jam.

3. Malaysia

Negara tetangga Indonesia ternyata sudah lebih dulu melakukan riset tentang mobil listrik. Dikutip dari CNN, Menteri Pengembangan Usaha Malaysia Redzuan Md. Yusof mengatakan, Malaysia sudah memiliki teknologi dan konsep tentang mobil terbang. Untuk komponennya, Malaysia akan menggunakan komponen lokal. Namun, Malaysia masih membutuhkan rujukan dari pihak asing terutama tentang keselamatan penumpang kabin mobil terbang ini.

Perusahaan Malaysia Eastcap Berhad bekerja sama dengan dua perusahaan Tiongkok, EHang Intelligent Equipment dan Strong Rich Holdings untuk membuat prototipe mobil terbang itu. Sayangnya, ujicoba prototipe mobil terbang bernama EHang 216 ini batal pada 21 November silam. Pasalnya, prototipe tersebut tidak mengantongi izin lepas landas dari Civil Aviation Authority of Malaysia (CAAM, otoritas penerbangan sipil lokal).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...