Dinamika Perdagangan AS-Tiongkok Bawa Harga Minyak Merosot

Image title
10 Desember 2019, 09:40
Harga minyak, perang dagang as tiongkok, minyak
Katadata
Ilustrasi kilang minyak. Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Selasa (10/12) masih tertekan sentimen perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.

Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Selasa (10/12) masih tertekan sentimen perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. AS pada akhir pekan mendatang juga berpotensi mengenakan tarif baru kepada barang asal Tiongkok.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent turun 0,22%, menjadi $ 64,25 per barel. Sedangkan harga West Texas Intermediate (WTI) turun 15 sen menjadi US$ 58,87 per barel, setelah sempat naik 7% di sesi perdagangan sebelumnya.

Advertisement

“Ini akan menjadi pekan yang intens,” kata John Kilduff, partner di Again Capital dilansir dari Reuters, Selasa (10/12).

(Baca: Harga Minyak Terseret Turunnya Ekspor Tiongkok)

Washington dan Beijing berusaha untuk menyepakati perjanjian perdagangan yang akan mengakhiri tarif sementara. Meski begitu, pembicaraan selama berbulan-bulan belum juga menunjukkan tanda-tanda kesepakatan.

Namun Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Ren Hongbin, pada hari Senin (9/12) mengatakan, Beijing berharap kesepakatan dengan AS dapat dicapai sesegera mungkin. "Bahwa data perdagangan Tiongkok merupakan faktor (pelemahan harga), tentu saja," kata Kilduff.

Penurunan harga minyak ini juga mengakhiri positif di sesi sebelumnya yang dipicu oleh kesepakatan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) memangkas produksi jadi 1,2 juta barel per hari. Angka ini setara dengan 1,7% produksi global.

“Keputusan ini merupakan perubahan penting dalam ketidakseimbangan (harga) jangka pendek,” demikian keterangan resmi Goldman Sachs.

(Baca: OPEC Setuju Pangkas Produksi Minyak Hingga 1,7 Juta Barel per Hari)

Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement