Biodiesel Kena Bea Masuk 18%, Wamenlu: Eropa Sengaja Matikan Sawit RI

Image title
12 Desember 2019, 20:33
Adukan Biodiesel ke WTO, Wamenlu: Eropa Sengaja Matikan Sawit RI
Arief Kamaludin | Katadata
Biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen. Pemerintah tak akan tinggal diam merespons penerapan bea masuk produk biodiesel Indonesia ke Uni Eropa sebesar 18%.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan pemerintah tak akan tinggal diam merespons penerapan bea masuk produk biodiesel Indonesia ke Uni Eropa sebesar 18%. Kebijakan tersebut menurutnya bakal diadukan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Mahendra mengatakan, gugatan sawit telah berulang kali dilakukan Uni Eropa kepada Indonesia. Menurutnya, langkah Eropa menerapkan bea masuk biodiesel memang bertujuan untuk mematikan industri sawit di pasar Eropa.

"Kita harus sadari walaupun menang mereka akan mengulangi lagi karena memang tujuannya bukan untuk mendapatkan keadilan, tetapi memang untuk mematikan pasar kita di Eropa," kata Mahendra di Jakarta, Kamis (12/12).

(Baca: Hadapi Gugatan Uni Eropa, Jokowi: Jangan Grogi)

Uni Eropa resmi mengenakan bea masuk untuk produk biodiesel Indonesia dengan besaran yang bervariasi antara 8-18% mulai Januari 2020. Tarif produk kelapa sawit ini akan berlaku selama lima tahun. 

Komisi Uni Eropa mengatakan langkah ini merupakan balasan atas subsidi yang diberikan kepada produsen sawit di Indonesia. Mereka menganggap harga biodiesel RI yang telah disubsidi pemerintah telah merugikan produsen di Benua Biru.

Mahendra berharap konflik tersebut tidak akan mempengaruhi perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia- Eropa atau European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership (IE-CEPA).

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...