Kesepakatan Dagang Pacu Harga Minyak ke Level Tertinggi dalam 3 Bulan

Image title
20 Desember 2019, 09:40
harga minyak, Amerika Serikat, Tiongkok
KATADATA
Ilustrasi, kegiatan pengeboran minyak lepas pantai. Harga minyak pada Jumat (20/12) naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir ditopang kesepakatan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.

Harga minyak dunia terus menguat jelang akhir pekan. Hal tersebut dipacu oleh meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent pada perdagangan Kamis (19/12) naik 37 sen menjadi US$66.54 per barel, menguat dalam enam hari terakhir. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 29 sen menjadi US$61.22 a barrel.

Volume transaksi tidak terlalu besar karena harga minyak menuju kenaikan tertingi dalam tiga bulan pada pekan ini. Harga minyak melambung pada 13 Desember 2019 ketika Tiongkok menangguhkan rencana penerapan tambahan tarif terhadap barang impor AS. Hal tersebut tertuang dalam kesepakatan dagang AS Tiongkok yang sekaligus meredakan tensi perang dagang kedua negara. 

Kesepakatan dagang kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut telah meningkatkan prospek ekonomi global. Hal tersebut mendorong prospek permintaan energi yang lebih tinggi tahun depan sehingga mampu menopang harga minyak.

(Baca: Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Turunnya Stok Minyak AS)

Apalagi Kementerian Keuangan Tiongkok pada hari kemarin menerbitkan daftar baru enam produk AS yang akan dibebaskan dari tarif impor mulai 26 Desember 2019. "Meski begitu, jika pejabat AS dan Tiongkok gagal memberikan rincian konkret tentang kesepakatan dagang, maka harga minyak dapat kehilangan momentum kenaikannya," kata Wakil Presiden Riset Pasar di Tradition Energy Stamford, Connecticut Gene McGillian seperti dikutip dari Reuters  pada Jumat (20/12).

Adapun perkembangan lain yang mengangkat harga minyak yaitu kesepakatan  Organisasi Negara Eksportir Minyak dan produsen non OPEC seperti Rusia, untuk menambah pemangkasan produksi sebesar 500.000 barel per hari (bph) dari kesepakatan awal sebesar 1,2 juta bph.

Di sisi lain, data mingguan dari Energy Information Administration menunjukan persediaan minyak mentah AS turun 1,1 juta barel pada pekan lalu. Sedangkan stok bensin dan sulingan minyak naik. 

(Baca: Harga Minyak Brent Tembus US$ 66/Barel Dipicu Kesepakatan AS-Tiongkok

Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...