Layanan Kargo Angkasa Pura II Anjlok 36% Terdampak Virus Corona
PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan bisnis layanan kargo menurun sejak adanya penyebaran virus corona. BUMN itu pun mencatat layanan kargo hingga awal Februari 2020 ini turun 36% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Pasalnya, virus corona telah membuat libur Imlek di Tiongkok diperpanjang. Akibatnya, aktivitas pengiriman kargo dari negari tirai bambu tersebut tidak banyak.
"Di sana pun aktivitas mereka lagi turun, nanti akan kami lihat setelah Imlek seperti apa," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, di Jakarta, Jumat (7/2).
Angkasa Pura biasanya menerima kargo yang berasal dari Tiongkok mencapai 6.000 per bulan. Namun, jumlahnya hingga 5 Februari 2020 hanya 2.000 ton.
Sedangkan, secara rata-rata total layanan kargo Angkasa Pura bisa mencapai 800 ribu ton per tahun. Sebanyak 750 ribu ton diantaranya disumbang dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
(Baca: BI Sebut Wabah Virus Corona Sebabkan Rupiah Tertekan Selama Sepekan)
Meski terjadi penurunan kargo dari Tiongkok, Awaluddin menyebut tak banyak berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Sebab, bisnis kargo paling banyak disumbang dari domestik.
"Internasional belum begitu besar, khususnya dari Tiongkok, sehingga tidak mengganggu pendapatan perusahaa," kata dia.
Adapun barang-barang yang masih diizinkan untuk dikirim dari Tiongkok yakni sayur, buah, dan barang-barang retail. Seluruh kargo yang masuk harus melalui proses pemeriksaan yang dilakukan oleh komite Fal. Sedangkan layanan kargo untuk hewan hidup sudah tidak diizinkan.