BEI Harap Pemblokiran 800 Rekening Efek Tak Tekan Perdagangan Saham

Image title
14 Februari 2020, 14:21
ihsg, asuransi jiwasraya, rekening efek,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
BEI mengklaim turunnya IHSG dan rendahnya transaksi saham bukan karena diblokirnya 800 rekening efek terkait penyelidikan kasus Jiwasraya.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa pemblokiran sekitar 800 rekening efek terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi Asuransi Jiwasraya tidak berdampak signifikan terhadap kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah meminta pemblokiran sekitar 800 rekening efek terkait Jiwasraya Jumat 24 Januari 2020. Setelah itu, IHSG terus terkoreksi 6,04% ke level 5.871,95 pada penutupan kemarin, Kamis (13/2), dari level 6.249,21 pada penutupan Kamis (23/1).

Tidak hanya itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di bursa saham pun terbilang rendah. Sejak awal tahun hingga kemarin, total RNTH hanya mencapai Rp 6,42 triliun atau turun 21% dibandingkan RNTH 2019 yang mencapai Rp 8,14 triliun. Hingga sesi I perdagangan hari ini pun nilai transaksi saham hanya mencapai Rp 2,89 triliun.

"Kami harap (pemblokiran 800 rekening efek) pengaruhnya tidak besar (ke IHSG). Jadi ini pengaruh regional, ada kasus virus corona itu," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian S. Manullang ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (14/2).

(Baca: Transaksi di Bursa Saham Anjlok 20%, Diduga Terkait Pemblokiran Bandar)

Senada, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo mengatakan bahwa pemblokiran 800 rekening saham oleh Kejagung bakal sedikit mengganggu perdagangan di bursa.

Meski demikian menurutnya hal tersebut bukan menjadi faktor penyebab rendahnya rata-rata nilai transaksi harian bursa. "Tidak (menyebabkan RNTH rendah)," katanya singkat kepada Katadata.co.id.

Analis Royal Investum Sekuritas Wijen Ponthus menilai pemblokiran tersebut memang memiliki andil besar. "(Penurunan transaksi saham) ini wajar karena kita tahu bahwa memang sedang ada beberapa kasus di pasar modal sedang diusut," ujarnya Kamis (6/2) pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...