Wabah Corona Ikut Guncang Pariwisata Dunia

Image title
Oleh Ekarina
14 Februari 2020, 16:00
Pariwisata Dunia Ikut Terguncang Akibat Wabah Coronaah Virus Corona.
ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Wisatawan menggunakan masker saat mengunjungi Lapangan Tiananmen di Beijing, China, Rabu (22/1/2020).Virus corona juga memukul kawasan-kawasan wisata di sekitar Tiongkok.

Penyebaran virus corona (COVID-19), terus berdampak terhadap sejumlah sektor ekonomi. Tak hanya untuk sektor pariwisata dalam negeri, virus juga mengguncang sektor wisata dunia akibat maraknya larangan bepergian bagi warga Tiongkok.

Dikutip dari Financial Times, turis Tiongkok menyumbang 150 juta perjalanan ke luar negeri sepanjang 2019 dan menghabiskan sekitar US$ 130 miliar  atau setara Rp 9.487  triliun di luar negeri pada 2018. Angka pengeluaran tersebut naik 13% dari tahun sebelumnya, menurut temuan Akademi Pariwisata Tiongkok.

Namun, sejak wabah coronavirus menyebar, hilangnya kelompok turis Tiongkok dari daerah-daerah wisata di dunia membuat pelaku bisnis perhotelan, pemilik restoran, operator tur dan pengecer mulai merasakan dampaknya.

(Baca: Korban Meninggal Akibat Virus Corona Bertambah Lagi, Capai 1.310 Orang)

Kementerian transportasi Tiongkok mengatakan bahwa perjalan wisata warga Tiongkok turun hampir 73% selama liburan Tahun Baru 2020 dibandingkan dengan kondisi di 2019.

Sebuah jalan di Paris yang dipenuhi dengan butik-butik brand mewah sepertiHermès, Kenzo dan Bulgari terlihat sepi minggu lalu. Juga di kawasan Chinatown di kota London yang mana jalan-jalan sekitar kawasan itu biasanya ramai oleh orang Asia, kini tampak lengang.

"Biasanya Anda tidak bisa melihat dari ujung jalan ke ujung yang lain. Tetapi lihat, sekarang Anda bisa melihat semuanya," kata seroang manajer restoran Golden Pheonix, London. 

Lebih dari 60.300 orang  di 28 negara dinyatakan terinfeksi oleh coronavirus dan korban tewas akibat virus telah mencapai menewaskan lebih dari 1.360 orang. 

(Baca: Pengusaha Minta Penurunan Pajak Hotel untuk Atasi Dampak Virus Corona)

Sejak virus menyebar dan korban meninggal terus bertambah setiap harinya, organisasi kesehatan dunia (WHO) akhirnya mengeluarkan status gawat darurat global dan banyak negara menarik warganya dari Negeri Panda. 

Tercatat setidaknya ada 14 negara  melarang penerbangan dari dan menuju Tiongkok. Para ekonom  pun mulai memperingatkan kemungkinan dampak yang parah terhadap pertumbuhan global.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...