Stafsus Jokowi: Formula Upah Minimum Diubah agar Investor Tak Kabur

Dimas Jarot Bayu
21 Februari 2020, 15:55
Stafsus Jokowi: Formula Upah Minimum Diubah agar Investor Tak Kabur
Ilustrasi, sejumlah buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) berunjuk rasa di Alun-alun Serang, Banten, Selasa (28/1/2020).

Pemerintah mengubah formula upah minimum melalui rancangan Omnibus Law Cipta Kerja. Hal itu dilakukan agar investor mau menanamkan modalnya di Indonesia.

Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono menilai, upah minimum di Indonesia jauh lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga. “Suka tidak suka upah minimum kita jauh di atas rata-rata negara lain,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/2).

Advertisement

Investor harus mengeluarkan biaya produksi yang lebih besar, lantaran upah minimum pekerja tinggi. Alhasil, mereka enggan menanamkan modalnya di Tanah Air.

(Baca: Alasan Pemerintah Ubah Formula Upah Minimum dalam Omnibus Law)

Dini mengatakan, para investor memilih untuk menanamkan modalnya di negara yang upah minimumnya lebih rendah dibanding Indonesia. “Mau investasi, ada yang cost-nya murah, mereka lari ke sana,” kata dia.

Padahal, kondisi seperti itu bisa merugikan masyarakat Indonesia. Sebab, lapangan kerja semakin sedikit lantaran investor enggan berinvestasi di Tanah Air.

Minimnya lapangan kerja akan berimbas pada meningkatnya angka pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka mencapai 5,34% per Agustus 2019.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement