Ekspor Makanan Naik, Industri Pengolahan Surplus Rp 20,4 Triliun

Image title
23 Maret 2020, 21:19
kemenperin, kementerian perindustrian, ekspor, makanan
ANTARA FOTO/Seno
Ilustrasi, pekerja memproses pengolahan kedelai Edamame di PT Mitratani Dua Tujuh, Mangli, Jember, Jawa Timur, Kamis (26/12/2019).

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mencatat industri pengolahan surplus US$ 1,22 miliar atau setara Rp 20,4 triliun pada periode Januari-Februari 2020. Nilai ekspornya naik 10,93% menjadi US$ 21,76 miliar atau setara Rp 364 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.

Secara detail, nilai ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 tercatat sebesar US$ 11,03 miliar, naik 2,73% dibanding Januari 2020 (month to month) yang mencapai US$ 10,73 miliar. "Jika dibandingkan dengan Februari 2019 (year on year), kinerja ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 naik 17,11%,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Janu Suryanto melalui siaran pers, Senin (23/3).

Dia mengatakan sektor makanan menjadi penyumbang devisa terbesar  industri pengolahan mencapai US$ 4,7 miliar. Angka tersebut naik dibanding periode yang sama 2018 sebesar US$ 4,3 miliar.

Lebih lanjut Janu mengatakan ekspor industri makanan didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit dengan kontribusi 61,41%. Nilainya sebesar US$ 1,51 miliar, naik dibandingkan Januari 2020 yang mencapai 60,62%.

Sektor lainnya yang menjadi penyumbang devisa yakni industri logam dasar yang nilai ekspornya menembus US$ 3,5 miliar. Kemudian, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia dengan nilai US$ 1,9 miliar.

Selanjutnya, industri pakaian jadi US$ 1,4 miliar serta industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar US$ 1,2 miliar. Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor utama yakni Amerika Serikat (AS), diikuti Tiongkok, Singapura, Jepang dan India.

"Dilihat pertumbuhan secara tahunan, kelima negara tersebut mengalami lonjakan. AS naik 29,05%, Tiongkok 16,81%, Singapura 57,50, Jepang 12,65% dan India 4,83%," kata dia.

(Baca: Impor Februari Anjlok, Kadin Peringatkan Menipisnya Stok Bahan Baku)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...