Wabah Corona Mereda, Barang Impor Tiongkok Kembali Banjiri Indonesia

Agatha Olivia Victoria
15 April 2020, 16:00
impor tiongkok, pandemi corona, badan pusat statistik, bps
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Produk impor asal Tiongkok kembali membanjiri Tanah Air, setelah ekonomi Negeri Panda Tersebut perlahan pulih setelah dilanda pandemi corona.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor dari Tiongkok melonjak signifikan pada Maret 2020. Hal ini menunjukkan perekonomian Negeri Panda perlahan mulai pulih usai dilanda pandemi virus corona sejak akhir 2019.

"Berdasarkan negara asal, peningkatan impor terbesar dari Tiongkok. Ternyata pemulihan di Tiongkok begitu cepat sehingga impor kita dari sana naik US$ 1 miliar dibanding bulan Februari 2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video di Jakarta, Rabu (15/4).

Suhariyanto menyebut, nilai impor nonmigas dari Tiongkok pada Maret 2020 mencapai US$ 2,9 miliar, naik dari US$ 1,9 miliar pada Februari 2020. Meski demikian capaian tersebut lebih rendah US$ 232,8 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain dari Tiongkok, peningkatan impor terbesar juga berasal dari Hong Kong yang naik US$ 191,7 juta dari US$ 151 juta pada Februari menjadi US$ 342,8 juta. Kemudian dari Taiwan naik US$ 143,1 juta dari US$ 151,2 juta menjadi US$ 342,8 juta.

(Baca: Kinerja Ekspor-Impor Membaik, Neraca Dagang Maret Surplus US$ 743 Juta)

Impor dari Swiss naik US$ 127,2 juta dari US$ 42,7 juta menjadi US$ 169,9 juta. Serta dari Amerika Serikat naik US$ 125 juta dari US$ 551,1 juta menjadi US$ 676,1 juta.

Sementara itu, Suhariyanto mengungkapkan, penurunan nilai impor nonmigas terbesar berasal dari Jepang yang anjlok US$ 76,2 juta dari US$ 1,29 miliar menjadi US$ 1,21 miliar. "Dari Kanada juga menurun US$ 41 juta dari US$ 134,8 juta menjadi US$ 93,7 juta," katanya.

Nilai impor dari Thailand turut merosot US$ 40 juta US$ 831,5 juta menjadi US$ 791,5 juta. Selanjutnya dari Argentina turun US$ 39 juta dari US$ 294,5 juta menjadi US$ 255,5 juta. Terakhir, dari Malaysia anjlok US$ 21,9 juta dari US$ 473,6 juta menjadi US$ 451,7 juta.

Total nilai impor Indonesia pada Maret 2020 mencapai US$ 13,35 miliar, naik US$ 1,8 miliar atau 15,6% dibanding Februari 2020. Hal tersebut disebabkan oleh naiknya nilai impor nonmigas sebesar US$ 1.943,1 juta atau 19,83% walaupun impor migas mengalami penurunan US$ 141,1 juta atau 8,07%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...