Mengapa Laki-laki Lebih Rentan Tertular Virus Corona?

Pingit Aria
28 April 2020, 17:41
Brendan McDermid Petugas medis instalasi gawat daruat membawa pasien keluar dari ambulans di NYU Langone Hospital-Brooklyn, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Jumat (24/4/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/hp/cf
Brendan McDermid Petugas medis instalasi gawat daruat membawa pasien keluar dari ambulans di NYU Langone Hospital-Brooklyn, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Jumat (24/4/2020).

Hingga Selasa (28/4), virus corona telah menginfeksi 9.511 orang di Indonesia. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif Covid-19 di tanah air didominasi oleh kelompok laki-laki.

Berdasarkan data per 23 April 2020, pasien positif virus corona berjenis kelamin laki-laki berjumlah 3.900 orang, sedangkan pasien perempuan berjumlah 2.489 orang.

Tak hanya itu, pasien laki-laki juga terlihat mendominasi di setiap kelompok usia. Di kelompok pasien umur 18 hingga 65 tahun misalnya, memiliki populasi pasien laki-laki sebanyak 3.405 orang, sedangkan pasien perempuan sebanyak 2.352 orang.

Temuan yang sama juga ditemukan pada kelompok pasien usia di atas 65 tahun, di mana jumlah pasien laki-laki mencapai 440 orang, sedangkan pasien perempuan hanya 291 orang. Kelompok usia tersebut tertinggi kedua di bawah kelompok usia 18-65 tahun.

Demikian juga dengan kasus meninggal dunia. Korban meninggal laki-laki akibat Covid-19 berjumlah 394 orang, sedangkan perempuan berjumlah 176 orang. Korban meninggal laki-laki juga mendominasi kelompok usia 18-65 tahun. Pasien laki-laki yang meninggal pada kelompok ini berjumlah 285 orang, sedangkan perempuan 122.”

Selain itu, data ini menunjukan bahwa virus corona lebih mudah menyasar kelompok produktif yang memiliki tingkat mobilisasi tinggi di masyarakat. “Mobilitas ini dapat dihubungkan dengan faktor sosial-ekonomi. Di samping itu, kondisi tersebut dapat menjadi petunjuk terhadap efektivitas kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB,” demikian dikutip dari siaran pers.

Tak Hanya di Indonesia

Tak hanya di Indonesia, kasus virus corona di tingkat global juga menunjukan tren yang serupa. Infeksi Covid-19 banyak menyasar pada laki-laki ketimbang perempuan. Selain itu, pada pasien laki-laki, tingkat fatalitas Covid-19 juga lebih tinggi.

Data Otoritas Kesehatan New York pada 14 April 2020, 61,8% dari total korban meninggal akibat virus corona adalah laki-laki. Kemudian, menurut data Worldometers, tingkat fatalitas Covid-19 pada laki-laki mencapai 4,7% dari kasus terkonfirmasi. Sedangkan pada pasien perempuan, hanya 2,8% dari kasus terkonfirmasi yang berakhir dengan kematian.

(Baca: Positif Corona RI Naik Jadi 9.511 Orang, Lebih dari 1.200 Telah Sembuh)

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok juga sempat mengeksplorasi kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi di Wuhan, Provinsi Hubei, pada 11 Februari 2020. Hasilnya, 51,4% kasus terjadi pada laki-laki atau 22.981; sedangkan sisa 48,6% menimpa perempuan atau 21.691 orang.

Mengapa laki-laki lebih rentan tertular Covid-19? Mengapa pula pada pasien pria, virus corona menjadi lebih ganas? Berikut penjelasannya:

1. Faktor Biologis

Pertama adalah faktor biologis. Laki-laki dilahirkan dengan tingkat imunitas yang lebih rendah ketimbang perempuan. “Ada sesuatu tentang sistem kekebalan pada wanita yang lebih kuat,” kata direktur Kantor Penelitian Kesehatan Wanita di National Institutes of Health, Janine Clayton, dikutip New York Times.

Ahli penyakit dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Sabra Kleins mengatakan, dalam kasus penyakit yang menginfeksi saluran pernafasan, laki-laki juga sering didapati memiliki kondisi yang lebih buruk ketimbang perempuan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...