Konflik Geopolitik Memanas, IHSG Diramal Kembali Turun

Image title
5 Mei 2020, 05:00
Konflik Geopolitik Memanas, IHSG Diramal Kembali Turun.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Papan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG diramal kembali melemah, tertekan sejumlah sentimen global.

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali menurun pada perdagangan Selasa (5/5). Laju indeks diperkirakan masih akan tersandung beberapa sentimen global, seperti memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, hingga konflik baru Korea Selatan dan Korea Utara.

Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG turun signifikan 2,35% ke level 4.605,48.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher Jordan mengatakan, memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, diperkirakan masih mewarnai laju indeks hari ini. Konflik ini terjadi di tengah penyebaran virus Covid-19 di dunia.

"Dari global masih banyak ketidakpastian yang membayangi indeks," kata Dennies melalui risetnya. Selasa (5/5).

(Baca: Hubungan AS-Tiongkok Memanas, IHSG dan Bursa Asia Rontok)

Selain itu, investor juga masih mewaspadai beberapa data perekonomian penting, seperti, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan neraca perdagangan Amerika Serikat.

Berdasarkan analisisnya secara teknikal, IHSG hari ini diprediksi melemah dengan support di level 4.549 hingga 4.492. Sementara, area resistance diprediksi berada pada rentang level 4.772 hingga 4.689.

Beberapa saham yang dia rekomendasikan untuk perdagangan hari ini, di antaranya: PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Senada, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto juga meramal IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung melemah. Secara teknikal, IHSG hari ini berpotensi berada pada rentang 4.565 sampai 4.730.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...