Perang Tarif AS-Tiongkok Kembali Memanas, IHSG Diramal Turun

Image title
4 Mei 2020, 05:08
Perang Tarif AS-Tiongkok Kembali Memanas, IHSG Diramal Turun.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.
Papan layar informasi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi melemah seriing mamanasnya hubungan AS dan Tiongkok.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (4/5) diprediksi melemah. Pelemahan indeks didorong oleh kembali memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang disertai oleh ancaman perang tarif. 

Pada perdagangan terakhir, Kamis (30/4), indeks ditutup meroket hingga 3,26% ke level 4.716,40.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penguatan signifikan pada perdagangan sebelumnya dipengaruhi oleh sentimen beberapa negara yang mulai membuka lockdown sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi corona. Secara teknikal, dengan ditembusnya level resistance 4.700, maka IHSG telah memasuki tren kenaikan. 

(Baca: IHSG Diproyeksi Naik Terkerek Kinerja Kuartal I Emiten Positif)

"Namun muncul sentimen baru dari luar, yaitu perang tarif Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok yang kembali memanas," kata William dalam risetnya.

Ancaman Donald Trump memanaskan kembali perang dagang AS-Tiongkok atas virus corona telah memicu aksi jual di pasar keuangan global, hingga menyebabkan ongkos ekonomi selama pandemi terus meningkat.

Sentimen ini muncul di tengah upaya para pemimpin dunia memulihkan perekonomian dengan melonggarkan kebijakan lockdown yang berdampak terhadap aktivitas sosial dan bisnis. 

Trump terus meningkatkan serangannya ke Beijing setelah dirinya mengklaim telah memiliki  bukti bahwa virus corona berasal dari laboratorium Tiongkok. Dia pun menjadikan penanganan Tiongkok terhadap pandemi sebagai masalah besar, karena menyebabkan elektabilitasnya terus merosot jelang kampanye pemilihan ulang pada November mendatang.

Sebuah laporan menyebutkan,  Gedung Putih sedang menyusun tarif impor baru yang akan diterapkan pada impor Cina sebagai balasan. 

AS dan Cina telah menandatangani fase pertama dari perjanjian perdagangan awal tahun ini untuk mengurangi ketegangan perdagangan yang telah merusak pertumbuhan global tahun lalu dan  investasi  di seluruh dunia.

(Baca: IHSG Sesi I Naik 0,44% di Tengah Aksi Jual Saham Investor Asing)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...