Mentan Klaim Wilayah yang Mengalami Defisit Beras Mulai Berkurang

Image title
Oleh Ekarina
5 Mei 2020, 08:07
Mentan Klaim Wialyah yang Mengalami Defisit Beras Berkurang .
ANTARA FOTO/Saiful Bahri/foc.
Petani memanen padi yang rebah akibat angin kencang di Desa Tanjung, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (3/5/2020). Kementan klaim defisit beras di beberapa wilayah mulai berkurang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejumlah provinsi yang sebelumnya mengalami defisit beras, kini telah berkurang. Ini terjadi lantaran pemerintah melakukan intervensi dengan memasok kebutuhan beras ke beberapa wilayah.

Kementerian Pertanian sebelumnya mencatat ada tujuh provinsi yang mengalami defisit beras, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

"Setelah diintervensi, maka yang tersisa Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara," kata Syahrul dalam rapat dengar pendapat virtual bersama Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (4/5).

(Baca: Jokowi Catat Sejumlah Daerah Defisit Bahan Pokok, Terbesar Gula Pasir)

Beberapa upaya intervensi yang dilakukan pemerintah, di antaranya mengalokasikan stok beras nasional dari daerah yang surplus ke daerah yang mengalami defisit, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan stok beras.

Berdasarkan data peta ketersediaan beras pada April 2020, terdapat 28 provinsi yang mengalami surplus lebih dari 10%; 2 provinsi defisit antara 10-25% yakni di Kalimantan Utara dan Maluku, serta 4 provinsi dengan defisit lebih dari 25 persen yakni Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara.

Mentan juga menyebutkan stok beras Nasional pada akhir Maret mencapai 3,45 juta ton yang tersebar di Bulog, pedagang, penggilingan dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...