Tiongkok Paksakan UU Keamanan Hong Kong, Hang Seng Rontok 5,56%
Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong hari ini, Jumat (22/5) ditutup anjlok hingga 5,56% ke level 22.930,14. Koreksi dipengaruhi kabar Tiongkok yang akan mengeluarkan regulasi untuk mendorong diberlakukannya undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.
Jika aturan tersebut diloloskan, pemerintah Tiongkok akan memiliki kewenangan untuk menetapkan kerangka hukum dan mekanisme implementasi untuk mencegah dan menghukum tindakan apapun yang membahayakan keamanan nasional, seperti subversi, terorisme, separatisme, dan campur tangan asing.
Investor khawatir langkah pemerintah Tiongkok ini dapat memicu demostrasi besar-besaran di Hong Kong seperti yang terjadi pada 2019, memperburuk hubungan Tiongkok dengan AS yang memiliki banyak kepentingan di Hong Kong sebagai salah satu pusat keuangan dunia.
“Investor di seluruh dunia menantikan rincian hukum keamanan nasional Hong Kong yang baru untuk mengukur seberapa parah persyaratannya,” kata Stephen Innes dari AxiCorp seperti dikutip MarketWatch, sore ini.
(Baca: Hubungan AS-Tiongkok Terus Memanas, Bursa Saham Asia Memerah)
Innes melanjutkan bahwa respon AS akan sangat menentukan hubungan dengan Tiongkok yang tengah memanas karena pihak AS menuduh Tiongkok menutup-tutupi informasi seputar virus corona di masa-masa awal penyebarannya. Sehingga dunia terlambat mengambil langkah antisipasi.
“AS akan merespon dampak UU tersebut terhadap status ekonomi khusus Hong Kong. Di bawah kesepakatan dengan Inggris terkait penyerahan Hong Kong kepada Tiongkok, Hong Kong akan mempertahankan kebijakan perdagangan dan keuangannya sendiri berdasarkan hukum yang bergaya barat, sesuatu yang dilarang di Tiongkok daratan,” kata Innes.
Namun tidak hanya Hang Seng yang terpengaruh sentimen ini, seluruh bursa saham Asia berakhir di zona merah dengan koreksi yang cukup dalam. Seperti indeks Strait Times Singapura yang anjlok 2,15%, indeks Shanghai rontok 1,89%, Kospi turun 1,41%, serta Nikkei terkoreksi 0,8%.
Sementara itu indeks saham Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) sementara ini selamat dari koreksi tajam karena libur lebaran hingga Senin (25/5).
(Baca: Trump Peringatkan Tiongkok soal UU Keamanan Nasional Hong Kong)