Menko Airlangga Sebut 89 Proyek Strategis akan Serap 19 Juta Pekerja

Dimas Jarot Bayu
29 Mei 2020, 15:35
proyek strategis nasional, PSN, Airlangga
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.
Pekerja memindahkan pembatas jalan pada proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020). Pemerintah melanjutkan 89 proyek strategis.

Sebanyak 89 proyek yang direkomendasikan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) diperkirakan akan menyerap 4 juta tenaga kerja setiap tahun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan perkiraan tersebut diperoleh dari perhitungan bahwa proyek yang memiliki nilai Rp 1 triliun dapat menyerap 14 ribu tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung.

Adapun nilai investasi dari 89 proyek tersebut Rp 1.422 triliun. "Selama proyek itu berjalan, agregatnya bisa mencapai 19 juta orang yang bekerja dalam proyek di dalam lima tahun ini," kata Airlangga usai rapat terbatas melalui konferensi video, Jumat (29/5).

(Baca: Airlangga Rekomendasikan 89 Proyek Strategis Baru Senilai Rp 1.422 T)

Airlangga mencontohkan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar terlihat dari PSN pengolahan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Menurut Airlangga, proyek pengolahan nikel di Morowali dapat mempekerjakan 40 ribu tenaga kerja.

Hal serupa juga terlihat dari PSN pengolahan nikel di Konawe, yang dapat mempekerjakan 11 ribu tenaga kerja. Sementara di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, Airlangga menilai pengerjaan PSN bisa menyerap 30 ribu tenaga kerja.

"Demikian juga untuk program infrastruktur di power plant atau pembangunan jalan tol yang akan didorong Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) yang diawali dengan program padat karya," kata Airlangga.

Advertisement

(Baca: Jokowi akan Lanjutkan Proyek Stategis Nasional meski Pandemi Corona)

Basuki menambahkan, kementeriannya telah mendesain program padat karya tunai dengan anggaran Rp 11,6 triliun untuk menciptakan lapangan kerja. Adapun, program padat karya tunai tersebut dilakukan melalui pekerjaan pemeliharaan jaringan irigasi, pengendalian banjir, drainase kota dan pedesaan, infrastruktur pedesaan, hingga program penyediaan air minum berbasis masyarakat dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Menurut Basuki, program padat karya tunai tersebut telah mampu menyerap 595 ribu tenaga kerja. "Lama bekerja antara 30-100 hari per orang," kata Basuki.

Selain itu, Kementerian PUPR juga menciptakan pekerjaan reguler, seperti pembangunan bendungan, jalan raya, rehabilitasi irigasi. Terkait dengan proyek rehabilitasi irigasi, Basuki menginginkan pekerjaannya lebih banyak menggunakan tenaga manusia ketimbang alat berat.

Basuki menilai keputusannya ini akan membuat target penyelesaian proyek mundur. Kendati, dia tak mempersoalkannya selama bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.

"Jadi selain padat karya yang Rp 11,6 triliun tadi, kami ciptakan di 2.865 lokasi yang kami hitung dapat menyerap 78 ribu orang lagi," kata Basuki.

(Baca: Jokowi Minta Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dilanjutkan Sampai Surabaya)

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement