Kementan Siapkan Strategi Ketahanan Pangan Saat Normal Baru

Rizky Alika
5 Juni 2020, 13:31
kementerian pertanian, kementan, pangan, normal baru, new normal, kebiasaan baru, pandemi corona, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/nz.
Ilustrasi, petani memupuk tanaman padi di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (4/6/2020). Kementerian Pertanian menyiapkan strategi khusus untuk ketahanan pangan saat normal baru.

Pandemi corona memberikan dampak buruk terhadap seluruh sektor industri, termasuk sektor pangan. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan strategi khusus agar pasokan bahan pokok masyarakat tersedia saat memulai new normal.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan strategi pertama yaitu menyusun agenda darurat. Salah satunya terkait permasalahan harga ayam yang sempat jatuh beberapa waktu lalu.

Advertisement

"Bagi peternak, ayamnya dibeli oleh mitra dan difasilitasi penyimpanan berpendingin oleh pemerintah. Kami telah berkoordinasi dengan mitra," kata Syahrul seperti dikutip dari keterangan pers, Jumat (5/6).

Kemudian, peningkatan nilai tukar petani (NTP) akan dilakukan lebih masif. Caranya dengan menaikkan harga jual gabah sehingga target penambahan NTP menjadi 103 poin, lebih tinggi dari NTP pada Maret 2020 sebesar 102,09 poin.

Syahrul mengatakan penurunan NTP selama pandemi bukan disebabkan oleh hasil produksi petani yang tidak akurat. Namun, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengakibatkan pelambatan transportasi, distribusi, dan pembatasan gerak masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya akan menjamin ketersediaan 11 komoditas pangan dengan membangun stok penyangga atau buffer stock. Selain itu, Kementan bakal mengembangkan pasar dan toko tani, jaring pengaman sosial bagi petani, dan menjaga stabilitas harga.

(Baca: Jaga Stok Pangan Saat Pandemi, Mentan Klaim Tak Batasi Ekspor)

(Baca: Sandiaga Uno Khawatir Krisis Pangan, E-Commerce Diminta Kurangi Impor)

Strategi jangka menengah yaitu memaksimalkan ekspor dengan mengintervensi industri agrikultur agar tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, Kementan memberikan relaksasi terhadap sektor padat karya melalui pemberian bibit atau benih sehingga produksi komoditi tetap berjalan.

Selanjutnya, wilayah yang mengalami kekeringan akan didukung melalui bantuan sarana produksi. "Secara medical, solusi masalah Covid-19 dapat diselesaikan dengan cepat. Namun untuk food security membutuhkan antisipasi paling cepat dua tahun," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement