Antam Pangkas Belanja Modal Tahun Ini Imbas Pandemi Corona
PT Aneka Tambang Tbk atau Antam bakal merevisi belanja modal atau capital expenditure tahun ini. Keputusan itu diambil karena bisnis perusahaan terdampak pandemi corona.
Direktur Keuangan Anton Herdianto mengatakan perusahaan telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Namun, rencana tersebut masih menunggu persetujuan pemerintah sebagai pemilik saham mayoritas.
“Saat ini dalam proses persetujuan RKAP. Tetapi kami belum bisa mengungkapkan karena masih dalam proses,” kata Anton dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (11/6).
Awalnya, perusahaan telah menetapkan besaran capex sebesar Rp 1,5 triliun. Namun, perusahaan harus mengurangi capex karena beberapa parameter, seperti kurs rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat, harga minyak dunia, dan besaran inflasi.
Hingga kuartal pertama 2020, Anton menambahkan, Antam sudah menggunakan belanja modal sebesar Rp 180 miliar. Ia memperkirakan, pengeluaran capex paling besar terjadi pada akhir kuartal kedua dan awal kuartal ketiga tahun ini.
Pasalnya, Antam bakal mendanai proyek pembangunan pabrik pemurnian atau smelter grade alumina refinery. Proyek itu berlokasi di Desa Bukit Batu, Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
Smelter itu bakal dibangun berkapasitas 1 juta TPA. Pabrik tersebut milik PT Borneo Alumina Indonesia, perusahaan patungan milik PT Inalum (Persero) dan Antam.
(Baca: Penjualan Emas Antam 2019 Naik 34%, Labanya Justru Anjlok 88%)
Anton menyebut progres pembangunan smelter sudah masuk tahap pembuatan kantor dan camp bagi para pekerja yang akan membangun kontruksi pabrik. Perusahaan berharap para pekerja bisa menempati camp dan berkantor di sekitar pabrik pada bulan depan.
Untuk kontruksi pabrik, perusahaan telah membebaskan lahan hingga 92%. Pihaknya menargetkan akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun 2021 sudah bisa memulai pekerjaan konstruksi.
“Kontruksi jalan raya menghubungkan pelabuhan dan lokasi pabrik juga progresnya positif atau mendekati 40%. Jalan raya itu sangat penting untuk mendukung operasional pabrik,” ujarnya.
Selain itu, Antam bakal menggunakan belanja modal tahun ini untuk pengembangan dan ekplorasi lahan tambang perusahaan, terutama lahan tambang nikel dan emas. Kemudian, capex digunakan untuk menyuntikan modal kerja kepada anak perusahaan Antam yang sedang mengembangkan usaha.
“Tapi karena ada pandemi, kami harus beradaptasi. Di samping kami tetap terus beroperasional, kas operasional juga terjaga selama menghadapi masa krisis ini,” ujar dia.
(Baca: Ini Profil Dana Amin yang Ditunjuk Jadi Bos Baru Antam )