PLN Rugi Rp 38 T di Kuartal I Akibat Beban Pembelian Listrik Swasta

Image title
15 Juni 2020, 14:13
Ilustrasi, sistem kelistrikan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski pendapatan tercatat meningkat PLN membukukan rugi bersih Rp 38,87 triliun pada kuartal I 2020 imbas melonjaknya beban usaha dan operasional.
PLN
Ilustrasi, sistem kelistrikan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski pendapatan tercatat meningkat PLN membukukan rugi bersih Rp 38,87 triliun pada kuartal I 2020 imbas melonjaknya beban usaha dan operasional.

Meski pendapatan usaha naik, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 38,87 triliun pada kuartal I 2020, berbalik dari laba bersih Rp 4,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan perusahaan yang diunggah dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (13/6), sepanjang kuartal I 2020 PLN tercatat mampu membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 72,7 triliun. Jumlah ini naik 5,5% dibandingkan kuartal I 2019, yang sebesar Rp 68,91 triliun.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, mayoritas pendapatan usaha PLN disokong oleh penjualan tenaga listrik yang mencapai Rp 70,24 triliun, naik 5% secara tahunan dari sebelumnya Rp 66,84 triliun.

Kontribusi penjualan paling besar dibukukan penjualan listrik ke masyarakat umum, dengan nilai mencapai Rp 65,48 triliun, naik hingga 5,1% secara tahunan dari Rp 62,27 triliun. Penjualan berikutnya disumbang dari lembaga dan kementerian yang nilainya mencapai Rp 3,03 triliun, tumbuh 5% secara tahunan dari Rp 2,89 triliun.

Meski pendapatan naik, jumlah beban usaha PLN membengkak signifikan, bahkan lebih besar dari capaian pendapatan. Beban usaha perusahaan pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 78,8 triliun, naik 7% dibandingkan kuartal I 2019 yang sebesar Rp 73,63 triliun.

Kenaikan beban usaha PLN tersebut salah satunya karena naiknya pembelian tenaga listrik oleh PLN dari perusahaan produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP). Pembeliannya tercatat mencapai Rp 25,83 triliun, naik 29,4% secara tahunan dari kuartal I 2019 yang sebesar Rp 19,95 triliun.

Kenaikan paling tinggi adalah pembelian listrik dari PT Sumber Segara Primadaya, yang naik hingga 124% menjadi Rp 3,43 triliun. Selain itu, PLN juga membeli listrik dari PT Shenhua Guohua PJBI senilai Rp 1,38 triliun, di mana pada periode yang sama tahun lalu PLN belum melakukan pembelian listrik dari perusahaan tersebut.

(Baca: Agar Lebih Transparan, PLN Bakal Buat Sistem Pencatatan Digital)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...