Bisa Angkut Penumpang, Pendapatan Pengemudi Ojek Online Naik 30%
Pengemudi ojek online seperti mitra Gojek dan Grab di beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Surabaya sudah bisa mengangkut penumpang saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) pun mencatat, pendapatan anggotanya meningkat 30%, khususnya di ibu kota.
Pada hari pertama bisa mengangkut penumpang di DKI Jakarta, permintaan meningkat 5%. Setelah seminggu lebih, order ojek online pun meningkat walau belum signifikan.
Ketua Presidium Garda Igun Wicaksono menilai, kenaikan permintaan belum optimal lantaran masih banyak masyarakat yang khawatir tertular virus corona. Selain itu, masih banyak pekerja dan pelajar yang bekerja dan belajar dari rumah.
(Baca: Strategi Grab Jaga Pendapatan Mitra Pengemudi di Tengah Pandemi Corona)
"Peningkatan belum signifikan, seperti normal (sebelum ada pandemi," kata Igun kepada Katadata.co.id, Rabu (17/6). “Sektor pendidikan kan belum aktif. Penumpang kami banyak yang dari sektor ini.”
Kendati begitu, Garda berfokus menerapkan protokol kesehatan agar layanan ojek online tak menjadi klaster baru penularan virus penyebab Covid-19. Oleh karena itu, asosiasi akan membagikan 400 partisi bagi driver ojek online pada 27 Juni nanti.
“Akan disebar di lima wilayah, hanya di DKI Jakarta," kata Igun. (Baca: Mulai Angkut Penumpang, Tak Semua Driver Ojol Taat Protokol Kesehatan)
Sedangkan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengaku belum bisa memperkirakan peningkatan transaksi layanan ojek online, setelah bisa mengangkut penumpang. "Situasi berkembang dengan cepat dan kami masih belum bisa memprediksi," ujar dia.