Peningkatan Kasus Corona Giring Rupiah ke Level Terlemah Kedua di Asia
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot Kamis (25/6) sore melemah 0,32% ke level Rp 14.175 per dolar Amerika Serikat (AS). Meningakatnya kekhawatiran pasar terhadap perkembangan penyebaran virus corona memberi sentimen negatif, sehingga menempatkan rupiah ke posisi terlemah kedua di Asia.
Adapun di urutan pertama, pelemahan nilai tukar dialami won Korea dengan penurunan 0,41% diikuti yen Jepang turun 0,16%,dolar Hong Kong 0,01%, peso Filipina 0,06%, yuan Tiongkok 0,28%, ringgit Malaysia 0,16%, dan baht Thailand 0,13%.
Hanya dolar Singapura, dolar Taiwan, dan rupee India yang berhasil menguat masing-masing 0,09%, 0,24%, dan 0,08%, menurut data Bloomberg.
(Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Ramalan Buruk IMF)
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah berada di level Rp 14.231 per dolar AS. Kurs tersebut dipublikasikan Bank Indonesia pada pukul 10.00 WIB.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan rupiah tertekan seiring adanya kekhawatiran perkembangan penyebaran virus corona. "Dimana kasus Covid-19 kembali meningkat seperti di AS dan Brazil," ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (25/6).
Melansir laman Worldometers, kasus positif Covid-19 dunia telah mencapai 9,54 juta orang. Total kesembuhan 5,19 juta sementara kematian 485.361.
Berdasarkan situs tersebut, AS masih menempati urutan pertama negara tertinggi pelaporan kasus infeksi yakni 2,47 orang, disusul Brazil 1,19 juta, Rusia 613.994, India 474,272, dan Inggris 306.862.
Di Indonesia sendiri, kasus positif telah menembus 50 ribu orang. Hari ini kasus positif corona bertambah 1.178 kasus, sehingga total jumlah kasus corona di Tanah Air menjadi 50.187 dengan jumlah korban meninggal mencapai 2.620 orang. Detail kasus corona di tanah Air, ditampilkan dalam databoks berikut:
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut, kenaikan kasus corona membuat sejumlah negara kembali menerapkan karantina wilayah meski dengan lingkup terbatas.
(Baca: Rupiah Menguat ke 14.135 per Dolar Berkat Data Perbaikan Ekonomi AS)
Pemerintah Negara Bagian North Rhine-Westphalia, Jerman misalnya yang kembali memberlakukan lockdown di dua distriknya agar virus tidak menyebar lebih lanjut.
"Mini-lockdown ini rencananya berlaku hingga 30 Juni," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id ketika dikonfirmasi terpisah.
Di wilayah lain, Gubernur New York, New Jersey, dan Connecticut memerintahkan para pelancong dari sembilan negara bagian AS untuk dikarantina selama 14 hari pada saat kedatangan. Hal tersebut dilakukan saat penyebaran Covid-19 menunjukkan tanda-tanda lonjakan di bagian selatan dan barat negara itu.
Dengan berbagai sentimen tadi, Ibrahim pun memperkirakan pada perdagangan akhir pekan rupiah diprediksi stagnan di level penutupan saat ini sekitar Rp 14.175 per dolar AS. Adapun pada pagi tadi, rupiah masih dibuka menguat di level Rp 14.115 per dolar AS.