Animo Investor Tinggi, Penjualan ORI017 Mencapai Rp 18,2 Triliun

Image title
10 Juli 2020, 21:06
Ilustrasi, uang rupiah. Penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri ORI017 tercatat Rp 18,2 triliun, meningkat 123% dibandingkan realisasi penjualan ORI016.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, uang rupiah. Penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri ORI017 tercatat Rp 18,2 triliun, meningkat 123% dibandingkan realisasi penjualan ORI016.

Minat investasi tampaknya tak surut meski ada pandemi virus corona atau Covid-19. Penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI017 tergolong positif, melebihi realisasi penjualan pendahulunya, ORI016.

Mengutip data PT Bareksa Portal Investasi, selaku salah satu mitra distribusi ORI, realisasi penjualan ORI017 secara nasional mencapai Rp 18,2 triliun. Jumlah ini, meningkat 123% dibandingkan realisasi penjualan ORI016, yang sebesar Rp 8,2 triliun.

Sementara, penjualan ORI017 melalui Bareksa tercatat meningkat 608% dibandingkan ORI016. Peningkatan ini, diikuti dengan melonjaknya jumlah nasabah yang membeli ORI017 melalui Bareksa, sebesar 382%.

Chief Executive Officer (CEO) Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan, lonjakan realisasi penjualan ORI017 merupakan fenomena menarik. Sebab, di tengah pandemi corona, dan memasuki era normal baru, terlihat akselerasi penjualan di segmen retail melalui teknologi digital.

"Ini juga fenomena menarik, karena menjadi bukti terus meluasnya demokratisasi obligasi negara, yang sebelumnya merupakan wilayah yang elitis, jauh dari jangkauan masyarakat luas," kata Karaniya, dalam siaran pers, Jumat (10/7).

Ia pun memandang, capaian penjualan ORI017 yang tinggi sebagai momentum untuk semakin memasyarakatkan dan mendemokratisasi pasar Surat Berharga Negara (SBN). Sehingga, pemerintah memiliki sumber pendanaan baru yang berasal dari segmen investor ritel.

Penjualan ORI017 dari beberapa mitra distribusi perbankan pun juga terlihat positif. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,81 triliun dari 3.584 investor. Jumlah ini, meningkat 117,66% dibandingkan realisasi penjualan ORI016, yang sebesar Rp 832 miliar.

"Ini jelas menggembirakan, karena kami berhasil membukukan penjualan melebihi target Rp 1,5 triliun. Besarnya minat investor memburu ORI017, menurut kami disebabkan karena kupon yang ditawarkan menarik, di tengah era suku bunga rendah saat ini," kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rully Setiawan, kepada Katadata.co.id.

(Baca: Perbankan Sebut Minat Investor Membeli ORI017 Cukup Tinggi)

Mitra distribusi lainnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatatkan realisasi penjualan ORI017 yang tinggi. Senior Executive Vice President Wealth Management PT Bank Central Asia (BCA) Christine Setyabudhi mengatakan, hingga 9 Juli 2020 perseroan mencatatkan total pemesanan ORI017 melalui BCA mencapai hampir Rp 4,5 triliun.

Christine menjelaskan, keberadaan teknologi digital menjadi salah satu faktor utama peningkatan permintaan ORI017. Tercatat, penjualan 75% penjualan ORI017 di BCA dilakukan melalui aplikasi Klik BCA, sementara sisanya 25% melalui aplikasi Wealth Management Mobile Application (Welma).

Sedangkan, PT CIMB Niaga Tbk mencatatkan penjualan ORI017 sebesar Rp 305 miliar. Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, meski tidak mencapai target penjualan Rp 500 miliar, capaian ini dianggap perseroan cukup lumayan.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan ORI017 sejak 15 Juni 2020 lalu. Instrumen ini, dinilai lebih menguntungkan karena menawarkan imbal hasil di atas bunga deposito, yakni 6,4%.

"Suku bunga Bank Indonesia saat ini 4,5%, dengan demikian bunga deposito di kisaran angka tersebut. Maka lebih untung," kata Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu Deni Ridwan dalam acara peluncuran ORI017, Senin (15/6).

Setelah masa penutupan penawaran pada 9 Juli 2020, penetapan hasil penjualan ORI017 akan dilakukan pada 13 Juli 2020. Kemudian, dilanjutkan dengan setelmen yang dijadwalkan pada 15 Juli 2020

ORI017 memiliki masa holding period selama dua periode pembayaran kupon, dan dapat dipindahbukukan mulai 15 September 2020.

(Baca: ORI017, Investasi Menguntungkan untuk Bantu Pemulihan Ekonomi)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...