Jokowi Sampaikan Nota Keuangan 2025 Hari Ini, Berikut Bocorannya

Ferrika Lukmana Sari
16 Agustus 2024, 06:01
nota keuangan
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Presiden Joko Widodo memimpin Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Presiden memberikanTanda Jasa dan Tanda Kehormatan kepada 64 tokoh bangsa atas kontribusi mereka dalam berbagai bidang selama masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, diantaranya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Button AI Summarize

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menyampaikan Nota Keuangan Pengantar Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2025 pada hari ini, Jumat (16/8) di gedung DPR RI, Jakarta.

Pada kesempatan itu, Jokowi akan membacakan kerangka kebijakan makro dan fiskal, hingga rencana keuangan yang akan dijalankan oleh pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Nota keuangan yang dibacakan di ruang sidang paripurna gedung DPR ini akan membahas mengenai asumsi makro seperti pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, nilai tukar rupiah, harga minyak, lifting migas hingga lainnya.  

Sebelumnya Kemenkeu bersama Bappenas, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pembahasan pendahuluan RAPBN 2025. DPR kemudian menyepakati asumsi dasar makro dan target pembangunan yang akan menjadi dasar perancangan APBN tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan postur APBN tidak akan mengalami deviasi banyak dari yang sudah dibahas dengan DPR. Karena pembahasan awal dengan DPR melalui Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).

“Kami menampung sesuai dengan arahan Bapak Presiden saat ini, yaitu Presiden Jokowi, bahwa APBN 2025 menampung program-program prioritas yang sudah disampaikan oleh pemerintahan presiden terpilih,” ujar Sri Mulyani, Senin (5/8).

Dia menyebut bahwa pembahasan RAPBN 2025 ini mempertimbangkan lingkungan ekonomi makro, baik dari sisi global dan nasional yang akan mempengaruhi berbagai asumsi untuk pelaksanaan APBN 2025 nanti.

“Situasi makro yang kita baca yang mempengaruhi APBN 2025; pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga dari surat berharga negara 10 tahun, nilai tukar rupiah, harga minyak dalam hal ini, dan lifting minyak, serta lifting gas,” ujarnya.

Asumsi Makro RAPBN 2025:

  • Pertumbuhan Ekonomi: 5,1%-5,5%
  • Inflasi Tahunan: 1,5%-3,5%
  • Nilai Tukar Rupiah: Rp 15.300 -Rp 15.900 per dolar AS
  • Suku Bunga SBN 10 tahun: 6,9% - 7,2%
  • Harga Minyak Mentah Indonesia: US$75-US$85 per barel
  • Lifting Minyak Bumi: 580 ribu hingga 605 ribu barel per hari
  • Lifting Gas Bumi: 1.003 ribu hingga 1.047 ribu barel setara minyak per hari

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025:

  • Pertumbuhan ekonomi: 5,3% - 5,6%
  • Tingkat pengangguran terbuka: 4,5% - 5,0%
  • Tingkat kemiskinan: 7% - 8%
  • Kemiskinan ekstrem: 0%
  • Nilai tukar petani: 113-115
  • Rasio Gini: 0,379-0,382
  • Nilai tukar nelayan: 104-105
  • Indeks modal manusia: 0,56
  • Emisi gas rumah kaca: 38,6

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...