Alibaba Ramal Makin Banyak Perusahaan RI Investasi Jumbo Teknologi AI

Cindy Mutia Annur
13 Juli 2020, 20:20
Alibaba Ramal Makin Banyak Perusahaan RI Investasi Jumbo Teknologi AI
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/nz/cf
Ilustrasi, warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID9-19) terlihat di dekat sebuah robot di lokasi World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, China, Kamis (9/7/2020).

Alibaba memperkirakan ada lebih banyak perusahaan Indonesia yang berinvestasi besar-besaran terkait kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI). Sebab, teknologi ini membantu untuk menggaet lebih banyak konsumen.

Perusahaan asal Tiongkok itu memprediksi, pembangunan pusat riset dan pengembangan (Research and Development/R&D) terkait AI semakin banyak ke depan. “Saya melihat beberapa tren yang cukup konsisten di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang mungkin mengubah beberapa pola umum,” kata Vice President of Alibaba Group, Senior Fellow of the Computing Platform BU Alibaba Cloud Intelligence USA Yangqing Jia saat konferensi pers, Senin (13/7).

Advertisement

“Saya pikir, kita akan melihat investasi raksasa, serta R&D terkait AI,” ujar Jia.  (Baca: 10 Tren Teknologi 2020, Kecerdasan Buatan dan 5G Berkembang Pesat)

Dengan menggunakan AI, perusahaan bisa menganalisis minat dan kebutuhan konsumen. Bahkan, pelayanan yang diberikan kepada setiap pelanggan bisa berbeda atau ada personalisasi.

Berdasarkan riset Deloitte pada 2015, konsumen bersedia membayar 10-50% lebih banyak untuk produk yang dipersonalisasi. Ada tujuh jenis kategori produk yang diharapkan dipersonalisasi yakni perlengkapan rumah tangga, busana, otomotif, mainan dan gim, kosmetik, makanan dan minuman, dan kesehatan.

Riset Technavio pada 2017 juga menunjukkan, nilai pasar dari layanan yang dipersonalisasi secara global akan mencapai US$ 31 miliar atau sekitar Rp 437,1 triliun pada 2021.

(Baca: Tren Layanan Personalisasi, Nilai Pasarnya Diprediksi Rp 437 Triliun)

Oleh karena itu, Jia memperkirakan ada lebih banyak perusahaan Indonesia yang mengadopsi AI. Bukan hanya untuk keperluan bisnis, tetapi juga pendidikan, rumah sakit hingga studi medis.

“Akan ada lebih banyak penggunaan AI dari segi kemanusiaan, seperti rumah sakit dan studi medis. Kita dapat melihat tantangan yang mendorong adaptasi teknologi lebih cepat saat pandemi corona,” kata Jia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement