Startup E-Commerce, Fintech, Pendidikan Panen Investasi Saat Pandemi
Sejak awal tahun ini, ada sekitar 56 startup Indonesia mendapatkan pendanaan meski di tengah pandemi corona. Sektor perusahaan rintisan yang paling banyak mendapatkan investasi yakni teknologi finansial (fintech), e-commerce, dan pendidikan (edutech).
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, masyarakat membutuhkan layanan yang disediakan oleh perusahaan rintisan di ketiga sektor itu saat pandemi Covid-19. Ini terjadi karena ketiganya menyediakan solusi berbasis teknologi atas kebutuhan konsumen.
Solusi itu membantu masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama pandemi virus corona. “Maka, kedepannya perusahaan yang akan bertahan dan bertumbuh pesat yakni mereka,” kata Nicko kepada Katadata.co.id, Rabu (15/7).
Startup di ketiga sektor itu dinilai dapat menyesuaikan arah pengembangan model bisnisnya dengan kompleksitas permintaan pasar saat ini. (Baca: Investor Ungkap Alasan 56 Startup RI Dapat Pendanaan meski Ada Pandemi)
Hal senada disampaikan oleh Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait. “Mereka dibutuhkan saat ini. Ini sektor-sektor menarik," kata dia.
Ada banyak masyarakat yang pendapatannya menurun atau bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi. Alhasil, mereka membutuhkan layanan pinjaman seperti yang disediakan oleh fintech lending.
(Baca: Fintech Lending Diminta Kucurkan Pinjaman 8.140 UMKM Terdampak Corona)
Lalu, warga diimbau bertransaksi secara non-tunai. Oleh karena itu, penggunaan layanan fintech pembayaran juga meningkat. Begitu juga dengan e-commerce dan edutech, yang jumlah transaksi dan penggunanya melonjak karena ada imbauan jaga jarak fisik.
Setidaknya, ada tujuh perusahaan e-commerce yang mendapatkan pendanaan. Lalu, sembilan di sektor fintech dan tujuh terkait pendidikan. Selain itu, ada lima startup terkait logistik yang memperoleh dana segar.
Daftar startup Indonesia yang mendapatkan pendanaan sejak awal tahun pun dapat dilihat data Tabel di bawah ini:
Sektor | Startup | Jenis pendanaan |
e-commerce | 1. GudangAda | Seri A |
2. Ula | Seed funding | |
3. Jendela 360 | n/a | |
4. Dekoruma | Pra-seri C | |
5. Moladin | Pra-seri A | |
6. Chilibeli | Seri A | |
7. Fabelio | Seri C | |
Fintech | 1. PayFazz | Seri B |
2. Investree | Seri C | |
3. Pintek | Seed Funding | |
4. KoinWorks | n/a | |
5. Modalku | Seri C | |
6. UangTeman | Seri B | |
7. Digiasia Bios | Seri B | |
8. Zulu | Seed Funding | |
9. Walex Technologies | Seri A | |
Kuliner | 1. Kopi Kenangan | Seri B |
2. Greenly | Seed Funding | |
On-demand | Gojek | Seri F (Maret dan Juni) |
VoD | GoPlay | n/a |
Kecantikan | Sociolla | Seri E |
Logistik/rantai pasok | 1. Klikdaily | Seri A |
2. RaRa | Seed Funding | |
3. Waresix | Seri B | |
4. Shipper | Seri A | |
5. Kargo | Seri A | |
Asuransi | 1. PasarPolis | n/a |
2. Qoala | Seri A | |
Big Data | 1. Delman | Seed Funding |
2. Bonza | Seed Funding | |
Pendidikan | 1. Eduka System | n/a |
2. Zenius | Seri A | |
3. Pahamify | Seed Funding | |
4. Arkademi | Seed Funding | |
5. Gredu | Pra-seri A | |
6. InfraDigital | Seri A | |
7. ProSpark | Pra-seed | |
Pembukuan | BukuWarung | Seed Funding |
Agritech | TaniHub | Seri A |
Percetakan | Printerous | Seri A |
Pencarian kerja | Job2Go | n/a |
Lingkungan | Waste4change | n/a |
Hukum | Hukum Online | Seri A |
Sekolah pemrograman bootcamp | Hacktiv8 | Pra-seri A |
Platform penyiaran | Svara | Seri A |
Riset | Nusantics | Seed Funding |
Platform agregator diskon | Giladiskon | Seed Funding |
Platform pelabelan data | Datasaur | Seed Funding |
Rumah produksi film | Visinema | Seri A |
Chatbot | Vutura | Seed Funding |
Aplikasi rating film | Cinepoint | Seed Funding |
Akomodasi | Bobobox | Seri A |
Crypto | Tokocrypto | Seed Funding |
SaaS | 1. Bahasa.ai | Pra-seri A |
2. BukuKas | Seed Funding | |
3. Webtrace | Seed Funding |
(Baca: Menkominfo: Startup E-commerce, Kesehatan, Fintech Moncer Saat Pandemi)
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate juga menyebutkan, bahwa startup di bidang e-commerce, fintech dan kesehatan (healthtech) moncer saat pandemi corona. “Banyak tantangan, banyak juga kesempatan," kata dia pada Mei lalu (15/5).
Padahal, berdasarkan riset CB Insights, pendanaan ke perusahaan swasta (private market funding), termasuk startup di Asia diprediksi turun 20% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I. Sebab, investor dan modal ventura diperkirakan memilih untuk menunggu dan melihat (wait and see).
CB Insights mencatat, private market funding di Asia mencapai US$ 18 miliar dan diperkirakan tembus US$ 20 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Dibandingkan periode yang sama pada 2019, nilainya turun 20% dan jumlah kesepakatannya anjlok 40%. Data itu berdasarkan pendanaan yang diumumkan sejak awal tahun ini.
(Baca: Rudiantara Beberkan Peluang Startup Meraih Modal di Tengah Pandemi)
Pendanaan ke perusahaan swasta juga turun ketika Virus Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) mewabah di Guangdong, Tiongkok pada November 2002 dan Zika di Brasil pada 2005.
Berdasarkan riset CB Insights, pendanaan ke perusahaan swasta di Asia menurun 27% pada 2003 dibanding 2002. Penurunan itu berlanjut pada 2004, nilainya anjlok 29% dibanding 2002 atau 3% dibanding 2003.
WHO baru mengumumkan Tiongkok bebas dari kasus SARS pada Mei 2004. Pendanaan ke swasta pun meningkat 56% yoy pada 2005.
Pendanaan yang dimaksud berupa investasi langsung dari modal ventura (venture capital) maupun akuisisi atau merger. (Baca: Saatnya Investasi Sekarang, Kalau setelah Pandemi Terlambat)
Saat Zika mewabah, pendanaan ke swasta juga hanya tumbuh 5% pada 2005. Lalu, nilainya menurun 49% yoy pada 2016. Kemudian investasinya naik 404% pada 2017 atau ketika tidak ada lagi pasien.
Data-data itu bisa dilihat dari databoks berikut:
Berdasarkan riset Google, Temasek dan Bain & Company, pendanaan yang masuk ke ekonomi digital di Indonesia mencapai US$ 1,8 miliar dari 124 kesepakatan pada semester I 2019. Nilai ini sama dengan enam bulan pertama pada 2018, dari 157 kesepakatan.
Hal itu terlihat data Databoks di bawah ini:
(Baca: Lockdown dan Pandemi Corona Dinilai Untungkan Dua Sektor Startup)