Menkominfo: Startup E-commerce, Kesehatan, Fintech Moncer Saat Pandemi
Pandemi corona berdampak terhadap banyak sektor, termasuk startup. Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate menilai bahwa perusahaan rintisan di bidang e-commerce, teknologi finansial (fintech) dan kesehatan (healthtech) moncer saat pandemi virus corona.
"Banyak startup terkenda dampak negatif pandemi Covid-19, tapi banyak juga yang baik. Banyak tantangan, banyak juga kesempatan," kata Johnny saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/5).
Sektor e-commerce misalnya, mendulang untung dari peningkatan transaksi. Johnny mencatat, penjualan di platform belanja online meningkat 30%. Lalu transaksi di aplikasi kesehatan dan fintech baik pembayaran maupun pinjaman (lending) melonjak 100% atau dua kali lipat.
(Baca: Jurus Efisiensi Startup di Masa Pandemi: Pangkas Gaji hingga Karyawan)
Peningkatan transaksi terjadi karena aktivitas masyarakat di luar rumah dibatasi, terutama setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alhasil, warga berbelanja, belajar, bekerja hingga konsultasi kesehatan secara online.
“Penyaluran pinjaman (lending disbursement) pun meningkat," katanya. Salah satu faktor pendorongnya yakni Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terimbas pandemi corona butuh uang tunai.
Secara keseluruhan, pandemi corona mendorong percepatan pertumbuhan transformasi digital. "Dengan adanya pandemi Covid-19 bisa percepat akselerasi," kata Johnny.
(Baca: Startup-startup yang Panen Transaksi dan Rugi Akibat Pandemi Corona)
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait mengatakan, pandemi berpengaruh pada keputusan pendanaan kepada startup. Investor memilih untuk menunggu dan melihat (wait and see) sebelum memberikan investasi.
Startup yang dinilai mendukung kebijakan pemerintah menekan penyebaran virus corona masih berpotensi diberikan pendanaan. Stratup yang dimaksud seperti di bidang kuliner (food and beverage) kesehatan, logistik, dan telekomunikasi. "Saya pikir ini proses yang me-recover satu sama lain," kata Jefri.
Jefri optimistis bahwa perekonomian, termasuk pendanaan ke startup akan membaik pada kuartal III atau kuartal IV 2019, hingga awal 2021. Untuk bisa bertahan sampai saat itu, perusahaan rintisan yang transaksinya anjlok akibat pandemi harus mendorong efisiensi.
"Perusahaan apapun, saat butuh cash, itu yang harus dia usahakan. Ini akan jadi perhatian pemerintah, modal ventura dan investor," kata Jefri.
(Baca: Suntikan Dana Investor Diprediksi Anjlok 20%, Startup Harus Efisiensi)