Pabrik Cokelat Patungan Milik Grup Salim Ditargetkan Beroperasi 2019

Image title
Oleh Ekarina
29 Agustus 2018, 18:14
Kakao
ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Seorang pekerja menjemur biji kakao di salah satu industri di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (17/3). Harga kakao kering di tingkat pedagang pengepul turun dari harga Rp30.000 per kilogram menjadi Rp23.000 per kilogram yang disebabkan menununnya kualitas biji kakao akibat pengaruh cuaca dan hama.

"Untuk biodisel, sedang kami kaji apakah kami mau bermain dan investasi disana. Itu yang sedang dalam kajian, termasuk prospek kedepannya seperti apa," kata Direktur Salim Ivomas Johan Ponto.

(Baca : Penguatan Dolar Tak Banyak Membantu Kinerja Ekspor Sawit)

Hingga semester I 2018, Salim Ivomas membukukan penurunan laba bersih sebesar 82% menjadi Rp 57 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 314 miliar. Direktur Utama SIMP Mark Wakeford mengatakan penurunan kinerja perusahaan pada semester I 2018 banyak dipengaruhi oleh penurunan kontribusi divisi minyak dan lemak nabati serta divisi perkebunan.

Dari sisi operasional, SIMP mencatat pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 1%. Namun demikian, di sisi pengolahan, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) turun 2% seiring dengan produksi TBS eksternal yang rendah.

Volume penjualan produk minyak sawit CPO dan palm kernel SIMP pun akhirnya turun masing-masing 18% dan 23% diikuti oleh penurunan penjualan karet sebesar 32% dari tahun lalu karena ada timing realisasi persediaan CPO perusahaan. Sementara itu, turunnya rata-rata harga jual produk sawit dan karet menjadikan keuntungan perusahaan semester I 2018 makin menipis dan tak sebesar tahun sebelumnya.

(Baca : Ekspor Sawit Mei Turun Tertekan Kenaikan Stok Minyak Nabati Dunia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...