Laba Bersih Kuartal I 2020 XL Meroket 2.557% karena Jual Menara
Mayoritas pendapatan XL berasal dari penjualan data senilai Rp 5,2 triliun. Pendapatan dari sektor data ini melonjak hingga 18,2% dibandingkan dengan Rp 4,39 triliun dari kenaikan trafik penggunaan internet.
Total trafik sepanjang triwulan pertama meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sejak memasuki masa anjuran bekerja dan belajar di rumah (WFH) di pertengahan Maret. "Trafik data telah meningkat 15% dibandingkan periode sebelum WFH," kata Dian menambahkan.
(Baca: XL Tambah Utang Rp 1,5 Triliun dari BCA untuk Refinancing & Investasi)
Meski begitu, penjualan non-data turun hingga 20,9% menjadi Rp 803,84 miliar dari Rp 1,01 triliun pada triwulan I 2019. Namun beban usaha yang turun 10% menutupi turunnya pendapatan dari penjualan non data.
Turunnya beban usaha sejalan dengan beban biaya infrastruktur yang lebih rendah 23% secara tahunan menjadi Rp 2,03 triliun sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.
Selain itu, biaya interkoneksi dan biaya lainnya turun 9% secara tahunan karena turunnya interkoneksi dari trafik layanan suara. Biaya pemasaran juga turun 1% karena terjadinya pergeseran pengeluaran ke digital.
(Baca: 4 Operator Telekomunikasi Ramal Trafik Data Selama Ramadan Naik 20%)