Dilibas Smartphone, Olympus Mundur dari Bisnis Kamera setelah 84 Tahun

Image title
Oleh Ekarina
25 Juni 2020, 13:58
Dilibas Smartphone, Olympus Mundur dari Bisnis Kamera setelah 84 Tahun.
Olympus-global.com
Kamera Olympus. Olympus Corporation menjual divisi kameranya kepad aperusahaan swasta Jepang karena kerap merugi seiring pertumbuhan penjualan smartphone.

Kehadiran ponsel pintar dinilai sebagai faktor utama menyusutkan pasar kamera. Alhasil, Olympus mengkalim telah merugi selama tiga tahun terakhir.

Olympus pertama kali memproduksi kamera pada tahun 1936, setelah selama bertahun-tahun berkutat dalam pembuatan mikroskop. Berkat inovasinya ini, perusahaan berhasil mengembangkan bisnis kamera selama beberapa dekade dan menjadi salah satu perusahaan teratas dengan kepemilikan pangsa pasar terbesar.

"Ada banyak yang menyayangkan Olympus dan mengharapkannya segera kembali," kata Editor Majalah Amateur Photographer, Nigel Atherton.

(Baca: Xiaomi Tak Tetapkan Target Penjualan Kuartal II 2020 Karena Pandemi)

Tahun 1970-an merupakan titik puncak, dengan kamera mereka diiklankan di televisi oleh fotografer selebriti seperti David Bailey dan Lord Lichfield.

"Kamera-kamera itu revolusioner, mereka sangat kecil, sangat ringan dan dirancang dengan indah, memiliki lensa berkualitas sangat bagus," ujar Atherton.

Beberapa konsumen tetap setia dengan produk perusahaan, meskipun ada masalah dengan teknologi baru seperti autofocus. Tetapi Olympus kembali berinovasi dengan kamera digital, yang mana mereka merupakan salah satu pengadopsi awal jenis kamera ini.

Perusahaan bahkan menargetkan kamera mirrorless untuk pasar menengah atau untuk pengguna yang bukan fotografer, namun tetap menginginkan bidikin kamera tajam seperti DSLR.

Namun, Atherton menilai Olympus dalam beberapa tahun terakhir tampak tak memiliki kemajuan berarti dalam mengantisipasi disrupsi teknologi. 

Salah satu contohnya yakni kurangnya terobosan dalam fitur video, ketika para pesaingnya sudah lebih maju. 

Selain persaingan, perusahaan juga menghadapi skandal keuangan besar yang melibatkan eksekutif senior pada 2011 yang menyebabkan bisnisnya mundur. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...