Calon Arang, Kisah Legenda yang Menjadi Asal-usul Leak di Bali

Tifani
Oleh Tifani
7 September 2022, 11:04
kisah Calon Arang
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Illustrasi, kesenian tari Leak Mantran yang terinspirasi kisah Calon Arang.

Ratna Manggali menjelaskan bahwa kesaktian Nyai Calon Arang terletak pada Kitab Sihir. Melalui buku itu, ia dapat memanggil Betari Durga. Kitab sihir itu tidak bisa lepas dari tangan Calon Arang, bahkan saat tidur, Kitab sihir itu digunakan sebagai alas kepalanya.

Empu Bahula segera mengatur siasat untuk mencuri Kitab Sihir. Tepat tengah malam, Empu Bahula menyelinap memasuki tempat peraduan Calon Arang.

Rupanya Calon Arang tidur terlalu lelap, karena kelelahan setelah selama tujuh hari tujuh malam mengumbar kegembiraannya.

Mpu Bahula memberikan buku sihir Calon Arang kepada gurunya Mpu Bharadah. Calon Arang yang mengetahui buku sihirnya dicuri, menjadi murka dan meneluh semua orang yang ditemuinya di Desa Girah. Hingga akhirnya bertemulah Mpu Bharadah dengan Calonarang di daerah Girah.

Mpu Bharadah memperingatkan Calon Arang agar menghentikan kutukannya kepada penduduk. Pertempuran yang dilakukan oleh Calon Arang dengan Empu Baradah berlangsung dengan sengit. Keduanya mengerahkan semua kemampuan, hingga Calon Arang akhirnya kalah.

Dirinya yang memuja Dewi Durga akhirnya tewas, tapi masih memegang ilmu-ilmu hitam atau ilmu Leak tersebut. Ilmu berubah menjadi Leak yang dimiliki oleh penyihir hebat itu dipercaya masih ada hingga sekarang.

Di kawasan Bali, konon masih ada beberapa oknum penduduk yang masih menggunakan ilmu hitam itu hingga sekarang.

Mereka mempelajari cara menjadi Leak untuk memiliki kekebalan fisik dan bisa melakukan apa saja yang mereka mau. Praktik Leak sebagai ilmu sekaligus hantu, hingga kini masih dijumpai di berbagai tempat di Pulau Dewata itu.

Dr Komang Indra Wirawan menulis dalam buku Calonarang: Ajaran Tersembunyi di Balik Tarian Mistis (2018), ilmu sihir Bali yang dibedakan tingkatan dan jenisnya menurut kekuataan dan pengetahuan pemilik ilmu tersebut.

Diketahui ada dua jalur ilmu di Bali, pengiwa (jalur kiri/black magic) dan penengen (jalur kanan/white magic). Disebutkan pula bahwa ilmu-ilmu pengiwa ini harus selalu dirahasiakan, karena bila mampu merahasiakan pada seratus kelahiran (reinkarnasi). Pelakunya akan selalu menemui kebebasan tertinggi.

Kisah Calon Arang dan pertarungannya ini kemudian diangkat dalam seni tari Barong. Tarian Barong pun memiliki banyak versi.

Salah satu versi yang sederhana dan ringkas adalah tari Barong Rangda yang dipentaskan secara rutin di atas panggung kompleks ampiteater Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...