Cerita Putri Mandalika Beralih Jadi Tradisi Tangkap Cacing

Tifani
Oleh Tifani
8 September 2022, 16:08
Cerita Putri Mandalika
Katadata
ilustrasi Tradisi Nyale, Tradisi Menangkap Cacing Laut Masyarakat Lombok

Melihat kejadian itu, para pangeran yang hadir berusaha mencari Putri, namun tidak ditemukan. Setelahnya, muncul binatang-binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak. Binatang tersebut menyerupai cacing yang amat panjang.

Masyarakat Lombok menyebutnya nyale. Perbuatan putri sangat dikenang masyarakat Lombok. Oleh karena itu dibuat Upacara Nyale atau Bau Nyale, upacara dilakukan pada Februari hingga Maret, setiap tahun.

Dalam tradisi Nyale di Lombok, Nusa Tenggara Barat, masyarakat Suku Sasak (Majelis Sasak Lombok) menggunakan perhitungan Rowot. Penanggalan Kalender Rowot telah menjadi penentu puncak Bau Nyale sejak dari dulu yang sudah sangat dipercaya. Dinamai kalender rowot karena berasal dari cerita Putri Mandalika.

Dalam kisah tersebut, Putri yang terjun ke laut malah diangkat ke langit menjadi rasi bintang Rowot. Perhitungan Rowot pada Suku Sasak, yaitu sistem penanggalan yang memperhitungkan pergerakan bulan, bintang (Pleiades), dan matahari. Bau Nyale terdiri dari dua kata, yaitu Bau yang artinya menangkap dan Nyale adalah cacing laut sejenis filum annelida.

Tradisi Bau Nyale adalah tradisi turun temurun masyarakat Lombok Tengah yang telah berusia ratusan tahun. pada umumnya setelah tradisi Nyale selesai akan dilanjutkan dengan mepaosan. Dalam tradisi ini dimulai dengan pembacaan lontar yang dilakukan tokoh adat sehari sebelum pelaksanaan tradisi. Mepaosan dilakukan di bangunan tradisional tiang empat yang disebut Bale Saka Pat.

Pembacaan lontar dilakukan dengan tembang pupuh atau nyanyian tradisional, dengan urutan Pupuh Smarandana, Pupuh Sinom, Pupuh Maskumandang, dan Pupuh Ginada. Proses tradisi Bau Nyale menggunakan berbagai perlengkapan, yaitu daun sirih, kapur, dua buah gunungan yang berisi jajan tradisional khas Sasak, kembang setaman dengan sembilan jenis bunga, serta buah-buahan tradisional.

Upacara digelar pada dini hari sebelum masyarakat turun ke laut untuk menangkap nyale. Upacara dilakukan para tokoh adat. Upacara dinamakan Nede Rahayu Ayuning Jagad. Prosesi dilakukan dengan cara para tetua adat berkumpul dalam posisi melingkar dan ditengah-tengahnya diletakkan jajanan dalam bentuk gunungan.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...