Mengenal Sejarah Tradisi Karapan Sapi Khas Masyarakat Madura

Tifani
Oleh Tifani
19 September 2022, 10:11
tradisi karapan sapi di Desa Durbuk, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (19/4/2020). Latihan tersebut merupakan uji coba terakhir menjelang bulan puasa dan dilaksanakan kembali pada pertengahan bulan Ramadan.
ANTARA FOTO/Saiful Bahri/
Joki memacu sapi saat latihan karapan sapi di Desa Durbuk, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (19/4/2020). Latihan tersebut merupakan uji coba terakhir menjelang bulan puasa dan dilaksanakan kembali pada pertengahan bulan Ramadan.

Sedangkan sapi pacuan yang menjadi pemenang akan berhadapan lagi dengan pemenang dari pertandingan lainnya. Begitu seterusnya hingga tersisa satu sapi karapan sebagai pemenang.

Jika diperhatikan, Karapan Sapi tak sekadar perlombaan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti kerja keras, kerja sama, sportivitas, persaingan, dan ketertiban.

Dilansir dari laman Kemdikbug.go.id, kemunculan tradisi Karapan Sapi tidak dapat dipisahkan dari kondisi tanah di Madura yang kurang subur. Dengan kondisi alam tersebut, maka masyarakat Madura lebih memilih menjadi nelayan atau beternak sapi daripada menjadi petani. Bagi masyarakat peternak, sapi-sapi itu juga dimanfaatkan untuk membajak sawah atau ladang. Masyarakat Madura sudah mengenal Karapan Sapi dari waktu yang cukup lama.

Ada juga yang menyebut sejarah tradisi Karapan Sapi disebut berkaitan dengan seorang ulama Sumenep bernama Syekh Ahmad Baidawi. Ahmad Baidawi alias Pangeran Katandur ini memperkenalkan cara bercocok tanam dengan sepasang bambu yang ditarik oleh dua ekor sapi. Awalnya, Karapan Sapi ini digelar untuk memperoleh sapi kuat yang bisa membajak sawah. Namun lambat laun Karapan Sapi ini menjadi ajang perlombaan hingga saat ini.

Jenis-jenis Karapan Sapi

Tradisi Karapan Sapi terdiri dari beberapa jenis, mulai dari karapan kecil tingkat kecamatan, hingga Karapan tingkat karesidenan yang diikuti oleh para juara tiap wilayah dan menjadi puncak acara. Masing-masing jenis tradisi Karapan Sapi ini juga berdasarkan pada lingkup perlombaan dan panjang lintasan.

Kerrap Keni

Kerrap Keni atau karapan kecil merupakan nama untuk salah satu jenis Karapan Sapi. Kerrap Keni digelar di tingkat kecamatan atau kelurahan dengan lintasan pacu sepanjang 100 meter. Pemenang Kerrap Keni akan mendapatkan hak untuk mengikuti Karapan Sapi di tingkat yang lebih tinggi.

Kerrap Rajah

Para juara Kerrap Keni akan berlomba di Kerrap Rajah atau karapan besar ini yang lingkupnya berada di tingkat kabupaten/kota. Adapun panjang lintasan Karapan Sapi jenis ini mencapai 120 meter.

Kerrap Gubeng

Kerrap Gubeng atau Kerrap Karesidenan dilaksanakan di tingkat eks Karesidenan Madura. Peserta dalam Kerrap Gubeng ini merupakan para pemenang dari Kerrap Rajah. Karapan Sapi jenis ini diselenggarakan pada hari Minggu sebagai acara puncak untuk mengakhiri musim karapan. Selain ketiga jenis itu, masih ada beberapa jenis Karapan Sapi lain seperti Kerrap Onjangan atau Undangan dan Kerrap Ajar-ajaran atau latihan.




Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...