Bisnis Turun dan Akuisisi Pertagas, Laba Semester I PGN Anjlok 69%
Penambahan tersebut merupakan laporan keuangan konsolidasian PGN setelah mengakuisisi Pertagas, walaupun proses akuisisi baru difinalisasi menjelang tutup tahun 2018. Namun setelah resmi di akuisisi, laporan keuangan Pertagas, terkonsolidasi dalam laporan keuangan PGN.
(Baca: PGN Catatkan Laba Bersih Rp 920 Miliar Sepanjang Kuartal I 2019)
Ketika itu PGN mengakuisisi 51% saham Pertagas seharga US$ 1,39 miliar yang dibayar dalam dua tahap. Tahap pertama 50% dalam bentuk tunai sebesar US$ 693,97 juta, dan sisanya dalam bentuk promissory notes.
“Transaksi akuisisi ini dibukukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK No.38 tentang Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Karena PGN dan Pertagas merupakan entitas sepengendai di bawah Pertamina,” tulis sebuah catatan, dikutip dari laporan keuangan semester I PGN.
Setelah mengumumkan kinerja keuangannya, harga saham PGN di Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut anjlok sepanjang perdagangan hari ini. Harga saham perusahaan berkode emiten PGAS ini ditutup turun 3,76% menjadi Rp 1.920 per saham.
Saham PGAS sepanjang hari ini ditransaksikan sebanyak 81,07 juta unit dengan total nilai transaksi sebesar Rp 156,55 miliar. Turunnya saham ini juga didorong oleh aksi jual investor asing yang sepanjang hari ini membukukan penjualan bersih atau net sell Rp 27,84 miliar.
(Baca: Akuisisi Pertagas Rp 20,18 T, PGN Resmi Jadi Subholding Gas Pertamina)