Inalum dan Freeport Teken Kesepakatan Divestasi 51% Saham
Presiden dan Chief Executive Officer Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson mengatakan perpanjangan izin operasi akan memberikan jaminan bagi investasi bernilai miliaran dolar dan memberikan kepastian bagi seluruh pemegang saham PT Freeport Indonesia, karyawan, masyarakat Papua, pemasok dan kontraktor, serta seluruh pemangku kepentingan. “Freeport-McMoRan tetap berkomitmen untuk kesuksesan PTFI," ujar dia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menambahkan melalui penguasaan saham mayoritas PTFI oleh Inalum, Pemerintah mengharapkan kualitas terhadap pengelolaan lingkungan di area tambang PTFI terus ditingkatkan. “Kami meyakini bahwa PTFI sebagai salah satu pengelo|a tambang terbesar di dunia, akan mampu menjaga aspek keberlanjutan dari lingkungan terdampak area tambang,” kata dia.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang telah diaudit, PTFI membukukan pendapatan sebesar US$ 4,44 miliar, naik dari US$ 3,29 miliar di tahun 2016. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar US$ 1,28 miliar, naik dari US$ 579 juta.
PTFI memiliki cadangan terbukti (proven) dan cadangan terkira (probable) untuk tembaga sebesar 38,8 miliar pound, emas sebesar 33,9 juta toz (troy ounce). Kemudian cadangan perak sebesar 153,1 juta toz.
(Baca: Produksi Turun, Cadangan Freeport Diprediksi Habis Tahun 2054)
Sementara itu pada tahun 2017 Inalum membukukan pendapatan sebesar US$ 3,5 miliar dengan laba bersih konsolidasi mencapai US$ 508 juta. Holding Industri Pertambangan Inalum juga tercatat memiliki sumber daya dan cadangan nikel sebesar 739 juta ton, bauksit 613 juta ton, timah 1,1 juta ton, batubara 11.5 miliar ton, mas 1,6 juta ton dan Perak sebesar 16,2 juta ton.