Bukit Asam Bagi Dividen 75%, Antam Hanya 35%
Dua anak usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum membagikan dividen. PT Bukit Asam membagikan dividen cukup besar, mencapai 75 persen, sedangkan PT Aneka Tambang (Antam) hanya 35 persen dari laba bersih tahun lalu.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Antam hari ini memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 48 miliar. Jumlah dividen ini merupakan 35 persen dari laba bersih yang diperoleh sepanjang tahun lalu sebesar Rp 136 miliar.
"Dengan demikian, dividen per saham tahun buku 2017 adalah Rp1,99 per saham," kata Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo usai RUPS Tahunan, di Jakarta pada Kamis (12/4). Selain itu, Arie Prabowo juga mengatakan, pemegang saham menyetujui laba ditahan sebesar Rp 88 miliar atau 65 persen dari laba bersih tahun lalu.
(Baca: Beli Hak Kelola Rio Tinto di Freeport, Inalum Siapkan Opsi Obligasi)
Sehari sebelumnya PT Bukit Asam (PTBA) juga menggelar RUPS. Para pemegang saham menyepakati perseroan membagikan dividen Rp 3,35 Triliun atau Rp 318,521 per saham. Jumlah dividen tunai yang dibagikan merupakan 75 persen dari total laba bersih PTBA tahun lalu sebesar Rp 4,47 Triliun.
Kinerja dua perusahaan subholding BUMN pertambangan ini sukup baik tahun lalu. Laba bersih Antam naik 111 persen dari Rp 64 miliar pada 2016, menjadi 136 miliar tahun lalu. Pertumbuhan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan penyusutan mencapai 96 persen menjadi Rp 2,21 triliun.
Antam mencatatkan penjualan bersih Rp 12,65 triliun. Emas menjadi komponen terbesar pendapatan, berkontribusi Rp7,37 triliun atau 58 dari total penjualan bersih. Kontributorterbesar kedua pada pendapatan Perusahaan adalah penjualan feronikel sebesar Rp 3,22 triliun dari total penjualan bersih tahun 2017.
(Baca: Menteri BUMN Targetkan Smelter Inalum di Mempawah Berproduksi 2020)
Tahun ini Antam menargetkan penjualan dan produksi semua komoditas tambangnya naik. Untuk feronikel, Antam menargetkan produksi naik 19 persen menjadi 26.000 TNi. Untuk komoditas emas, perseroan menargetkan tumbuh 81 persen menjadi 24.000 kilogram.
Kinerja PTBA tahun lalu tercatat lebih tinggi. Laba bersih perseroan naik hingga 223 persen, menjadi 4,47 triliun. Volume penjualan batubara naik 14 persen hingga 23,63 juta ton. Sebanyakk 61 persen penjualan batubara PTBA untuk pasar domestik dan 39 persen untuk ekspor.
“Pencapaian kinerja ini tak lepas dari upaya perusahaan dalam merumuskan strategi yang efektif dan menerapkan efisiensi,”
Tahun ini PTBA menargetkan penjualan batu bara sebesar 25,88 juta ton, naik 9,5 persen dari tahun lalu. Komposisi penjualan yang ditargetkan 53 persen atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 47 persen atau 12,15 juta ton untuk pasar ekspor.
Sejak akhir November 2017 lalu, PTBA, Antam dan PT Timah bergabung dalam holding BUMN sektor pertambangan di bawah Inalum. Dengan begitu, sebanyak 65,02 persen saham PTBA dimiliki Inalum dan Negara memiliki 5 lembar saham seri A di PTBA. Adapun saham Antam yang dipegang Inalum sebanyak 65 persen.