Naik 26%, Cost Recovery 2018 Dipatok Hingga US$ 13,3 Miliar

Arnold Sirait
Oleh Arnold Sirait - Anggita Rezki Amelia
24 Agustus 2017, 17:25
Ladang Minyak
Chevron

Apalagi target penerimaan negara dalam APBNP 2017 juga naik dibandingkan APBN 2017 yang hanya Rp 105 triliun.  "Untuk menjaga penerimaan negara Rp 118 triliun," kata Parulian.

Parulian mengatakan ada beberapa upaya yang dilakukan SKK Migas agar cost recovery hingga akhir tahun ini tidak bengkak melebihi target yang telah ditentukan. Di antaranya adalah efisiensi biaya pengadaan barang dan jasa, melakukan pengadaan secara bersama, dan penerapan biaya standard per unit yang lebih efisien.

Langkah lainnya adalah menganalisis biaya yang diajukan kontraktor dalam rencana kerja dan anggaran yang direvisi, efisiensi perjalanan dinas, meminimalisir rapat-rapat di luar kota dan di luar kantor. Ada juga dengan mengoreksi cost recovery dari auditor eksternal.

Di sisi lain pada RAPBN 2018, produksi siap jual (lifting) migas  ditetapkan sebesar 2.000 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Target itu naik dibandingkan target pada APBN-P tahun ini yang hanya 1.965 ribu bsmph.

(Baca: Target Lifting Minyak Bumi Tahun Depan Semakin Rendah)

Jika dirinci, lifting minyak tahun depan sebesar 800 ribu barel per hari (bph), lebih rendah dibandingkan target pada APBN-P 2017 sebesar 815 ribu bph. Sementara untuk lifting gas tahun depan sebesar   1.200 bsmph, meningkat dibandingkan target APBN-P 2017 tahun ini sebesar 1.150 ribu bsmph. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...