ENI Kirim Kargo LNG Pertama dari Proyek Jangkrik

Anggita Rezki Amelia
22 Juni 2017, 16:31
FUP Jangkrik
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Suasana Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3). Kapal FPU Jangkrik merupakan fasilitas migas berbentuk kapal dirancang untuk pengolahan gas dengan kapasitas hingga 450 jut

Proyek ini terdiri dari lapangan gas Jangkrik dan Jangkrik North East yang berlokasi di wilayah kerja Muara Bakau, di laut dalam Selat Makassar. Produksi dari sepuluh sumur bawah laut yang ada di dua lapangan itu terhubung dengan unit produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) Jangkrik.

Grafik: Produksi dan Konsumsi Gas Alam Indonesia Periode 2000-2016
Produksi dan Konsumsi Gas Alam Indonesia Periode 2000-2016

Setelah diproses di FPU, gas mengalir melalui pipa khusus sepanjang 79 km menuju Fasilitas Penerima Darat (Onshore Receiving Facility). Kemudian menuju ke Sistem Transportasi Gas Kalimantan Timur  sebelum akhirnya menuju ke kilang LNG Bontang. 

Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis mengatakan perusahaannya menerima pasokan gas dari lapangan Jangkrik sejak 29 Mei 2017. Hingga 22 Juni 2017, gas yang telah diolah menjadi LNG sebesar 2.400 juta standar kaki kubik. “Dengan adanya pasokan gas baru ini, Badak akan semakin berkelanjutan sebagai kilang pengolahan LNG,” kata dia.

(Baca: Jonan Ingin Produksi Proyek Jangkrik Digenjot Dua Kali Lipat)

Saat ini, produksinya sekitar 200 juta standar kubik kaki per hari, yang secara bertahap meningkat mencapai produksi sebesar 450 juta standar kubik kaki per hari atau setara dengan 83.000 barel setara minyak per hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...