PLN Jaminkan Aset untuk Mendanai Perbaikan PLTU Suralaya

Miftah Ardhian
23 Mei 2017, 17:10
PLTU Suralaya
Arief Kamaludin|KATADATA
PLTU Suralaya merupakan pembangkit listrik tenaga uap terbesar di ASEAN dengan total kapasitas 3.400 MW.

"Indonesia Power kan tidak mungkin setop pasokan dari PLTU Suralaya ke PLN. Nah itu kan uang semua, makanya, kami uangkan di depan. Tapi supaya transparan dan akuntabel, kami menggunakan mekanisme pasar modal," ujarnya.

Sekurtitisasi aset adalah salah satu upaya untuk mendapatkan dana segar. Perusahaan negara bisa menerbitkan efek dengan mengagunkan asetnya. Dia menegaskan, penerbitan efek beragun aset (EBA) ini tidak sama dengan menjual aset milik BUMN yang secara tidak langsung juga dimiliki negara. Sehingga, asetnya tidak berpindah.

(Baca: Desak BUMN Jual Aset, Jokowi: Cara Pikir BUMN Jangan Kuno)

Hal ini merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendesak berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan sekuritisasi aset. Langkah ini penting agar BUMN bisa mendapat dana untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

"BUMN kita senangnya memiliki (aset). Setiap bulan dapat income dari tol itu, tapi itu sudah kuno," ujar Jokowi saat pembukaan acara Musrenbangnas 2017, di Jakarta, Rabu (26/4). Alhasil, BUMN tersebut kerap kekurangan dana untuk melakukan investasi berupa pembangunan infrastruktur dalam hal ini jalan tol lainnya.

(Baca: Hutama Karya Bidik Rp 4 Triliun dari Sekuritisasi Aset Tol Priok)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...