PLN Akan Beli Listrik dari Pembangkit Milik Medco dan Toba Bara

Ameidyo Daud Nasution
7 April 2017, 19:55
PLTU Suralaya
Arief Kamaludin|KATADATA

Untuk membangun dua pembangkit tersebut, kedua konsorsium harus merogoh kocek sebesar US$ 515 juta atau setara dengan Rp 6,8 triliun. Ditargetkan, PLTU Sulut 3 yang berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara akan beroperasi secara komersial pada 2020. Sedangkan PLTGU Riau yang berlokasi di Kota Pekanbaru akan beroperasi pada tahun 2021.

(Baca juga: Sulit Kerek Rasio Listrik, Biaya Sambungan di Pelosok Aceh Rp 150 Juta)

Sementara Kepala Divisi Pengadaan Perencanaan IPP PLN Ahsin Sidqi mengatakan bahwa masing-masing harga yang disepakati dalam PPA lebih murah dari Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit listrik PLN. Hal ini disebutnya akan membuat PLN mampu menghemat secara total Rp 1,1 triliun setiap tahunnya.

"Dari yang Sulut harganya US$ 4,35 sen per KwH, sedangkan Medco itu harganya US$ 3,35 sen per KwH," kata Ahsin.

Sedangkan Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan pembangunan pembangkit merupakan usaha dari pihaknya untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 gigawatt, "Oleh sebab itu kami mengajak juga Ratchaburi," kata Hilmi merujuk mitranya dari Thailand tersebut.

(Baca juga:  Jonan Sahkan Rencana Baru Pengadaan Listrik Hingga 2026)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...