Kementerian BUMN Minta Freeport Diakuisisi Holding Pertambangan

Miftah Ardhian
22 Maret 2017, 15:10
Gedung Kementerian BUMN
Arief Kamaludin|KATADATA

"Tapi sementara, kalau holding pertambangan ini terbentuk, kami bisa langsung memiliki 9,36 persen saham Freeport (yang dimiliki pemerintah)," ujar Harry. (Baca: BUMN Siap Ambil Saham Freeport, Kontraknya Pasti Diperpanjang)

Dia juga memastikan bahwa holding BUMN ini sanggup membeli sisa 41,64 persen Freeport tersebut. Selain menggunakan dana kas internal holding BUMN pertambangan ini, dana untuk membeli saham Freeport bisa juga mengandalkan BUMN perbankan. Dukungan skema pinjaman dari bank-bank BUMN akan mampu membiayai holding BUMN pertambangan mengakuisisi 41,64 persen sisa saham divestasi Freeport.

Jika masih kurang, ada skema pembiayaan lain yang bisa dilakukan. Holding BUMN pertambangan bisa menerbitkan surat utang (obligasi) dengan nilai yang tinggi. Kementerian BUMN juga dapat menyiapkan skema sekuritisasi aset holding pertambangan. Jika pun nilai sekuritisasi tidak terlalu besar, masih ada BUMN sektor lainnya yang siap membantu membeli divestasi saham Freeport.

Sementara itu, Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Tedy Badrujaman mengatakan pencarian dana untuk membeli saham Freeport ini akan dilakukan bersama dalam satu kesatuan holding  BUMN tambang. Selain Aneka Tambang (Antam), BUMN lain yang masuk dalam holding ini adalah PT Timah (Persero) Tbk. dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Rencananya Inalum yang akan menjadi perusahaan induknya. 

(Baca: Inalum Lebih Siap Ambil Freeport setelah Holding BUMN Terbentuk)

Menurut Tedy, secara specifik Antam juga memiliki lini bisnis yang hampir sama dengan Freeport. Sehingga, Antam dapat mempersiapkan dari sisi teknik. Persiapan ini penting jika Setelah pengambilalihan saham ini, juga diperlukan pengambilalihan dari sisi operasi.

"Tentunya kami mampu. Sekarang juga Freeport namanya saja asing, tapi juga banyak pribumi yang telah bekerja," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...