Tanda Tangan Kontrak Blok East Natuna Mundur Akhir 2017

Anggita Rezki Amelia
5 Januari 2017, 20:35
Rig Minyak
Katadata

Keinginan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melangsungkan penandatanganan kontrak Blok East Natuna pada awal tahun ini sulit tercapai. PT Pertamina (Persero) selaku pemimpin konsorsium tersebut memperkirakan penandatanganan kontrak baru bisa terlaksana akhir tahun 2017.

Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan, penandatanganan itu belum bisa terlaksana karena saat ini konsorium masih mengkaji teknik dan pemasaran (TMR)  dari hasil gas yang diproduksi blok tersebut. Kajian ini untuk meminimalkan risiko dalam mengelola ladang gas tersebut.

(Baca: Target Penandatanganan Blok East Natuna Mundur 2017)

Jadi, menurut Meida, para anggota konsorsium belum bisa menandatangani kontrak bagi hasil PSC East Natuna selama kajiannya belum rampung. "Belum bisa tanda tangan dalam waktu dekat, masih perlu pembahasan lebih lanjut antara konsorsium dan ESDM," kata dia kepada Katadata, beberapa hari lalu.

Selain itu, konsorsium yang terdiri dari Pertamina, ExxonMobil dan PTT EP juga masih membahas besaran porsi bagi hasil (split) yang akan diperoleh. Alhasil, penandatanganan PSC Blok East Natuna ditargetkan paling lambat pada kuartal IV tahun ini. (Baca: Pemerintah Siapkan Kontrak Khusus untuk Blok East Natuna)

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah masih terus berdiskusi dengan Pertamina selaku pemimpin konsorsium Blok East Natuna. Padahal, awalnya ia menargetkan penandatanganan kontrak bisa berlangsung awal tahun ini.

Ada beberapa kendala yang membuat penandatanganan kontrak Blok East Natuna belum bisa dilaksanakan. Salah satunya adalah syarat dan ketentuan di dalam kontrak. "Masih kendala di term and condition-nya," kata dia di Kementerian ESDM, beberapa hari lalu. (Baca: Kontrak Blok East Natuna Terganjal Skema Bagi Hasil)

Potensi minyak di Blok East Natuna mencapai 36 juta barel (MMBO). Sedangkan volume gas di tempat yang ada di Blok East Natuna (OGIP) mencapai 222 triliun kaki kubik (tcf). Meski memiliki kandungan karbondioksida (CO2) hingga 72 persen, cadangan gas yang ada di Blok East Natuna masih bisa mencapai 46 tcf. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...