Rencana dan Target IPO Anak Usaha Pertamina yang Ditolak DPR

Sorta Tobing
30 Juni 2020, 14:40
IPO pertamina, anak usaha pertamina IPO, erick thohir, komisi vii dpr
Arief Kamaludin|Katadata
Keinginan Pertamina untuk melepas saham anak usahanya di sektor hulu ke lantai bursa melalui IPO (initial public offering) mengundang penolakan dari Komisi VII DPR.

“Kami mau go public supaya terjadi transparansi dan akuntabilitas. Kami akan target dua tahun ke depan Ibu Nicke harus dapat meng-go-public-kan satu sampai dua subholding,” ujar Erick.

Menurut dia, Pertamina memiliki banyak anak usaha di hulu tapi kebijakannya tidak seirama. Salah satu buktinya adalah lifting minyak dan gas bumi (migas) yang terus turun. “Ini akan kami konsolidasikan dengan satu kebijakan besar, tidak bisa per hulu,” katanya.

Anak-anak usaha Pertamina nantinya dituntut untuk bersinergi. Misalnya, di sektor hulu migas saling berbagi pengetahuan supaya lifting naik atau bidang pemasaran bersinergi dengan distribusi untuk mengatasi masalah logistik.

(Baca: SKK Migas Minta Pertamina Laporkan Rencana IPO Subholding Hulu)

Kebijakan ini telah melalui diskusi seluruh direksi dan komisaris perusahaan. “Bahkan kami akan menunjuk tim independen untuk melihat bagaimana perubahan ini dapat signifikan,” ujar Erick.

Nicke sebelumnya sempat mengatakan pembentukan subholding hulu bertujuan untuk memangkas hambatan perusahaan dalam melakukan kegiatan eksplorasi oleh anak usaha. Pasalnya, keterlambatan eksplorasi selama ini diketahui lantaran tiap anak usaha hulu tidak saling bersinergi. "Sehingga nanti resources bisa disinergikan, dan peralatan tidak lagi sendiri-sendiri," ujarnya.

Terdapat enam anak usaha yang telah dibentuk Pertamina. Pertama, upstream atau sektor hulu yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi. Kedua, anak usaha bidang gas yang dikelola PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Ketiga, pengolahan atau refinery yang diserahkan kepada PT Kilang Pertamina Internasional. Kemudian, energi baru dan terbarukan oleh PT Pertamina Power Indonesia. Kelima, pemasaran dan perdagangan yang dikelola PT Patra Niaga. Terakhir, pelayaran yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping.

(Baca: Serikat Pekerja Tolak Subholding Migas, Pertamina Ajak Diskusi)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...