Tumpuan 68 Cekungan untuk Mewujudkan Lifting 1 Juta Barel Minyak

Sorta Tobing
17 September 2020, 13:57
lifting minyak, kementerian esdm, skk migas, arifin tasrif
KATADATA/
Pemerintah optimistis dapat merealisasikan target produksi siap jual atau lifting minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030.

Pemerintah optimistis dapat merealisasikan target produksi siap jual atau lifting minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut Indonesia masih terdapat 68 dari 128 cekungan yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi (migas) yang belum dieksplorasi.

Ke-68 cekungan tersebut sudah dalam perencanaan, sehingga dalam waktu beberapa tahun mendatang bisa memiliki data migas yang akurat, yang dapat menjadi daya tarik investor menanamkan investasinya. "Kami memang punya program jangka panjang supaya bisa me-recover kembali target produksi, target lifting kita," ujarnya, Kamis (17/9), dikutip Antara.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan berupaya mencapai target satu juta BOPD itu dengan menerapkan beberapa strategi. Beberapa langkah tersebut adalah mengedepankan strategi eksplorasi yang masif dan intensif, mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan tua, dan mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama.

Selain itu, SKK Migas dan kontraktor berkomitmen meningkatkan kegiatan eksplorasi. Salah satunya adalah pelaksanaan survei seismik dua dimensi terbesar di Asia Pasifik melalui Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Jambi Merang yang saat ini sudah mencapai 23.705 km atau sebesar 79% dari target 30 ribu kilometer yang akan selesai pada Juli 2020. Pelaksanaan survei seismik tersebut melewati area yang berpotensi menjadi penemuan besar (giant discovery).

Lifting Minyak pada Agustus 2020 Capai Target

Lifting minyak nasional per 31 Agustus 2020 tercatat sedikit melebihi target anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan atau APBN-P. Realisasinya secara year-to-date di angka 706,9 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau 100,3% melampaui sasaran 705 ribu BOPD.

Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan pihaknya akan fokus pada upaya mitigasi risiko sehingga angka lifting dapat bertahan hingga akhir tahun. “Kami akan evaluasi pekerjaan operasi dan produksi yang bisa dipercepat,” katanya dalam siaran persnya, Selasa (8/9).

Untuk produksi gas, SKK Migas mencatat realisasinya mencapai 5.516 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Angka ini sedikit di bawah target APBN-P 2020, yakni 5.556 mmscfd.

Serapan gas, menurut Susana, sudah membaik pada Agustus 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. “Kami optimistis dengan semakin membaiknya perekonomian, maka serapan turut naik,” ucapnya.

Tren realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) sejak 2016 selalu mengalami penurunan. Pada 2018 pencapaiannya lebih rendah 10,5% dari realisasi pada 2016 yang sebesar 2.017 mboepd. Sepanjang 2019 realisasinya pun hanya 89% dari target.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...