Harga Minyak Terpukul Ekonomi Tiongkok yang Tumbuh di Bawah Prediksi

Sorta Tobing
19 Oktober 2020, 12:22
harga minyak, tiongkok, pandemi corona, covid-19, pertumbuhan ekonomi, brent, wti
Chevron
Harga minyak mentah turun tipis di awal perdagangan kawasan Asia pada hari ini, Senin (19/10).

Konsumsi BBM juga semakin turun apabila konsumen mulai beralih ke kendaraan listrik. Tren dunia yang mulai beralih energi bersih akan semakin mendorong perubahan tersebut. “Ada banyak langkah-langkah efisiensi energi, yang berpotensi menekan permintaan minyak di masa depan ke tingkat jauh lebih rendah,” kata OPEC.

Penurunan permintaan secara permanen sudah pasti akan menekan harga minyak. OPEC+ telah menurunkan pengurangan produksi 9,7 juta barel per hari tahun ini. Angkanya setara dengan 10% dari pasokan global.

Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok

Ketika sebagian besar dunia masih berusaha menangani pandemi corona, Tiongkok menunjukkan hal yang terang-benderang. Pemulihan ekonomi yang cepat dapat terjadi kalau virus dikendalikan dengan benar.

Biro Statistik Nasional Tiongkok mengumumkan pertumbuhan ekonomi negara itu sepanjang kuartal II-2020 naik 4.9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspornya melonjak dan belanja konsumennya telah pulih. Angka realisasinya sedikit di bawah ekspektasi para ekonom sebelumnya di 5,2% hingga 5,5%.

Saat ini bisnis sudah kembali normal. Hampir tidak ada penularan lokal infeksi Covid-19. Kondisinya berbeda dengan Amerika Serikat dan Eropa yang masih menghadapi gelombang kasus dan semakin cepat.

Bahkan di Wuhan, kota tempat virus corona muncul, orang-orang sudah beraktivitas seperti biasa. “Anda harus mengantre dua atau tiga jam untuk masuk ke restoran Wuhan,” kata Lei Yanqui, penduduk kota itu, dikutip dari The New York Times.

Ekspansi yang kuat ini, membuat Tiongkok mendominasi pertumbuhan ekonomi global, setidaknya 30% dari ekonomi global di tahun-tahun mendatang. Namun, pemulihannya tidak akan banyak membantu negara lain. Pasalnya, nilai impor lebih tinggi ketimbang ekspor. Pola ini telah menciptakan lapangan kerja di Negeri Panda, tapi menghambat pertumbuhan di tempat lain.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...